BERITA

Pasar Murah di Rembang Tawarkan Harga Daging Sapi Rp 80 Ribu

Pasar Murah di Rembang Tawarkan Harga Daging Sapi Rp 80 Ribu

KBR, Rembang - Harga daging sapi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah masih di kisaran Rp115.000 per kilogram. Untuk menekan kanaikan harga, pemerintah provinsi kembali menggelar pasar murah.

Kepala Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto menyatakan, telah menggandeng sejumlah dinas di daerah untuk menyediakan daging sapi murah. Penjualan daging sapi disubsidi hingga Rp10.000 perkilogram.

"Kami subsidi antara Rp5000-Rp10.000 tapi ada pula yang diberikan secara gratis, guna meningkatkan protein hewani. Khusus daging sapi dari kabupaten yang berpartisipasi," jelas Agus di Rembang, Sabtu (18/6/2016).

Tak hanya itu, Pemprov kata dia juga melibatkan para penjagal lokal, agar daging sapi bisa dibeli dengan harga lebih murah.

Agus pun mengklaim, pasar murah bikinan Pemprov itu mampu menawarkan daging sapi hingga di kisaran harga Rp80.000 perkilogram.

Seorang ibu rumah tangga di Rembang, Sumiyati mengatakan upaya tersebut bisa meringankan beban. Apalagi harga daging sapi masih membumbung tinggi.

"Lebih murah daripada di pasar. Daging sapi Rp 20 ribu dikemas seperempat kilogram. Kalau di pasaran kan masih Rp 115 ribu perkilogram," ungkapnya kepada KBR, Sabtu (18/6/2016).

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menargetkan harga daging sapi di pasaran turun hingga Rp80.000 perkilogram. Meski sapi impor berdatangan, namun hingga kini harga daging sapi di pasaran belum banyak mengalami perubahan. (ika)

  • pasar murah
  • harga daging sapi
  • Daging sapi 80 ribu
  • Pasar Murah Rembang
  • Kepala Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah
  • Agus Wariyanto
  • harga sembako
  • harga daging
  • harga jelang lebaran

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!