BERITA

NTB Jadi Prioritas Penambahan Pasokan Daya Listrik

"Pasalnya, kebutuhan listrik di provinsi ini masih kurang sehingga proyek MPP ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan daya listrik."

Zaenudin Syafari

NTB Jadi Prioritas Penambahan Pasokan Daya Listrik
Presiden Joko Widodo (tiga kanan) mendengarkan penjelasan Menteri ESDM Sudirman Said (tiga kiri) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan), Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir (tengah) dan Gubernur

KBR, Mataram - Presiden Jokowi menginginkan proyek pembangunan Mobile Power Plant (MPP) Jeranjang di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) rampung bulan depan. Ini disampaikan Jokowi saat meresmikan proyek MPP berkapasitas 2 x 25 Megawatt tersebut, Sabtu (11/6/2016). Pasalnya, kebutuhan listrik di provinsi ini masih kurang sehingga proyek MPP ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan daya listrik.

Itu sebab, Presiden meminta proyek ini tuntas sebelum pelaksanaan MTQ tingkat nasional yang akan digelar di NTB pada 28 Juli hingga 7 Agustus mendatang. Meski sebelumnya, proyek ini diprediksi baru akan tuntas pada Agustus 2016 mendatang.

"Yang kita kejar adalah yang masih kurang, seperti di NTB ini masih kurang. Insya Allah nanti MPP ini Agustus rampung," kata Jokowi.

Jokowi pun menambahkan, NTB merupakan daerah yang masih kurang pasokan daya listriknya. Padahal, pertumbuhan ekonomi provinsi ini pada kuartal pertama 2016 mencapai 9,9 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 4,9 persen. Itu sebab, mestinya NTB menjadi daerah prioritas penambahan daya listrik.

"Jangan sampai ada pertumbuhan ekonomi tidak diantisipasi sehingga pertumbuhan itu menjadi berhenti atau malah turun, ini bahaya. NTB ini ada pertumbuhan ekonomi 9,9 persen, tapi kalau tidak diikuti dengan penambahan daya listrik bisa terhambat pertumbuhan itu," jelas Presiden Jokowi di Mataram, Sabtu (11/6/2016).

Ia mengatakan, listrik dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat, terutama bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga bisnis bisa terus bergerak. Termasuk anak-anak yang harus belajar pada malam hari.

Sistem kelistrikan di NTB, terdiri atas tiga sistem yakni sistem Lombok, Sumbawa dan  Bima.  Sistem terbesar adalah sistem Lombok, dengan beban puncak  mencapai 211 MW. Sementara daya mampu pasok sebesar 216 MW dengan cadangan daya sebesar 4 MW dalam kondisi siaga. Pertumbuhan beban puncak rata-rata 14 ,2 persen selama 5 tahun terakhir. Angka itu meningkat  17,2 MW,  sehingga PLN membutuhkan tambahan pembangkit seperti MPP ini.

Editor: Nurika Manan

  • proyek listrik 35 ribu megawatt
  • listrik
  • mobile power plant (MPP)
  • Presiden Jokowi
  • Joko Widodo
  • Nusa Tenggara Barat
  • ntb

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!