BERITA

Mudik Lebaran, PT KAI Jaga 26 Titik Rawan di Purwokerto 24 Jam Penuh

"Seratusan petugas dikerahkan."

Mudik Lebaran, PT KAI Jaga  26 Titik Rawan di Purwokerto 24 Jam Penuh
Jembatan panjang Sungai Serayu di Rawalo Kabupaten Banyumas dijaga 24 jam oleh petugas khusus PT KAI selama arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2016 ini. Foto: KBR/Muhamad Ridlo.

KBR, Purwokerto– PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah menyiapkan 107 petugas khusus untuk menjaga titik rawan amblas, longsor, dan banjir pada arus mudik dan balik lebaran 2016 lantaran curah hujan yang tinggi pada Juni ini.

Juru Bicara PT KAI Daop 5, Surono mengatakan, setidaknya terdapat 26 titik rawan yang akan dijaga petugas selama 24 jam. Petugas, kata dia, juga akan menjaga perlintasan sebidang dan jembatan panjang di sejumlah sungai lebar.

“Selama angkutan lebaran kita lakukan penjagaan di titik-titik yang rawan bencana. Kita tempatkan petugas-petugas khusus di sana ya, baik titik rawan bencana longsor, rawan banjir dan rawan bencana ambles. Kita tempatkan petugas disana. Kita totalnya kerahkan sekitar 107 petugas.

Surono merinci ke-26 titik rawan gangguan bencana alam tersebut terdiri dari 10 titik rawan longsor, dua titik rawan banjir, sembilan titik rawan ambles, lima titik rawan pohon tumbang, dan sembilan titik jembatan panjang yang rawan saat sungai banjir.

Surono menjelaskan, enam titik rawan longsor yang akan dijaga penuh selama angkutan lebaran terdapat di petak jalur Slawi- Balapulang, petak Karangsari-Karanggandul, petak Banjar Patroman-Langen,petak Meluwung-Cipari , dan petak Kawunganten-Jeruklegi.

Sedangkan titik rawan ambles terdapat di lintas tengah sebanyak tiga titik yakni, petak jalur Slawi- Prupuk, Songgom- Prupuk dan Linggapura- Bumiayu, serta lintas selatan sebanyak enam titik petak jalur Banjarpatroman-Langen dan Kawunganten-Jeruklegi Kabupaten Cilacap.

“Selanjutnya, dua titik jalur rel rawan pohon tumbang  terdapat di KPH Bulapung Brebes. Titik rawan banjir ada di tiga lokasi yakni  di Bumiayu, Banyumas dan di Kabupaten Cilacap.”kata Surono.

Selain itu kata dia, sembilan jembatan panjang juga akan mendapat perhatian. “Empat jembatan di Brebes-Kretek, dua jembatan di Banyumas, dan dua jembatan panjang di Kebumen.”jelasnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami kemarau basah selama Juli hingga September. Kepala BMKG Andy Eka Sakya mengatakan, ini disebabkan munculnya La Nina bersamaan dengan Moda Dipole Negatif. Kata dia, Moda ini menyebabkan bertambahnya pasokan uap air sehingga curah hujan di Sumatera dan Jawa diprediksi meningkat. Sementara, di wilayah timur seperti Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, tidak terdampak sehingga curah hujan diperkirakan normal.

"Musim kemarau, terutama di sebelah barat akan sangat singkat sekali dibandingkan dengan sebelah timur yang lebih panjang dan selatan. Dan tentu saja dalam kondisi semacam ini secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan bahwa tahun ini kita mengalami kemarau basah, kemarau dengan "hujan" di atas normal," kata Andy di Kantor BMKG, Jumat (3/6/2016). 

Editor: Malika

  • kemarau basah
  • BMKG
  • PT KAI
  • Purwokerto
  • lokasi rawan bencana
  • mudik 2016

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!