Bagikan:

Menkominfo Minta Daerah Lain Contoh Program 'Smart Kampung' ala Banyuwangi

"Bagaimana kita menerapkan, memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki pelayanan di desa-desa," kata Menkominfo Rudiantara.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 01 Jun 2016 13:28 WIB

Menkominfo Minta Daerah Lain Contoh Program 'Smart Kampung' ala Banyuwangi

Menkominfo Rudiantara. (Foto: kominfo.go.id/Domain Publik)

KBR, Banyuwangi - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa timur yang memiliki program 'Smart Kampung' untuk meningkatkan pelayanan publik di tingkat desa.

Program 'Smart Kampung' itu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai instrumen meningkatkan pelayanan publik, menambah pengetahuan warga, dan menggerakkan perekonomian lokal.

Terhadap inovasi itu, Menteri Rudiantara meminta pemerintah Banyuwangi lebih menyempurnakan program itu supaya bisa jadi percontohan untuk diterapkan di desa-desa lain di Indonesia. 

Rudiantara juga menginginkan agar program nasional Public Service Obligation di 122 kabupaten di Indonesia menjadikan 'Smart Kampung'   ala Banyuwangi sebagai contoh.

"Sepengetahuan saya ini yang pertama kali kita bicara tentang smart nation, negara yang smart, tidak hanya fokus di pemerintah pusat, tidak hanya fokus dengan nama Smart City tetapi ini sudah turun lagi ke bawah namanya Smart Kampung. Fokusnya di desa. Jadi bagaimana kita menerapkan, memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki pelayanan di desa-desa karena basisnya di desa-desa," kata Rudiantara.

Rudiantara meresmikan peluncuran program 'Smart Kampung'  di Banyuwangi pada 31 Mei lalu.

Saat ini ada 23 desa dan 18 kelurahan yang menjadi proyek percontohan 'Smart Kampung'. Secara bertahap, seluruh desa dan kelurahan di Banyuwangi akan disulap menjadi 'Smart Kampung'  .

Di 'Smart Kampung',  balai desa dikembangkan sebagai pusat aktivitas warga. Balai desa akan dilengkapi fasilitas wifi gratis bagi warga.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, program 'Smart Kampung' merupakan program pengembangan desa yang digagas Kabupaten Banyuwangi. 

Program ini mendesain desa mempunyai kerangka program terintegrasi yang memadukan antara penggunaan TIK berbasis serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.

Anas mengatakan, saat ini ada 41 desa dan kelurahan di Banyuwangi telah siap disebut sebagai 'Smart Kampung'. Saat ini masih dilakukan pemasangan serat optik di 41 desa itu. Jika serat optik beres dan program 'Smart Kampung' bisa diluncurkan, maka Kabupaten Banyuwangi akan bergerak ke penyiapan infrastruktur di 176 desa/kelurahan lain di Banyuwangi.

Pada Perubahan APBD 2016 mendatang, tambahan alokasi dana desa (ADD) dari Pemkab Banyuwangi bakal dialokasikan untuk membeli pita lebar (bandwidth) di desa melalui Peraturan Bupati tentang Integrasi Program Kerja Berbasis Desa Melalui 'Smart Kampung'.

Anas mengatakan untuk menunjang kelancaran 'Smart Kampung', setiap desa dilengkapi satu operator yang telah dilatih khusus oleh pemerintah daerah. Para operatir diberikan pelatihan seputar pengetahuan internet, pengoperasian pelayanan publik berbasis TIK, hingga pemanfaatan internet marketing.

Editor: Agus Luqman   

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Kabar Baru Jam 7

Kabar Baru Jam 8

Urgensi Penerapan Cukai Minuman Berpemanis

Kabar Baru Jam 10

Kabar Baru Jam 11