BERITA

Malaysia Buka Jalur Perdagangan Tradisional di Nunukan

Malaysia Buka Jalur Perdagangan Tradisional di Nunukan

KBR, Nunukan – Pemerintah Malaysia kembali membuka jalur perdagangan tradisional di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Tetapi Malaysia mewajibkan perahu pedagang tradisional disandarkan di pelabuhan internasional Tawau Malaysia yang menarik ongkos tambat cukup tinggi.  Biaya tambah di pelabuhan barter trade mencapai Rp 5 juta, sedangkan pelabuhan internasional mematok Rp 15 juta.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan Petrus Kanisius, pedagang tradisional mengeluhkan tingginya biaya tambat di Tawau ini.

“Barter trade sekarang sudah dibuka. Kapal kayu sudah pada masuk, hanya tidak tambat di dermaga tradisionalnya, dermaga barter trade tapi di dermaga pelabuhan besar,” ujar Petrus kepada KBR pada Selasa (07/06/2016).

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Nunukan tengah melobi Pemerintah Malaysia untuk mengembalikan tambatan perahu pedagang tradisional ke pelabuhan barter trade atau mengurangi biaya tambat perahu pedagang di pelabuhan internasional. "Ini lagi kita perjuangkan lagi agar bisa dikembalikan karena di pelabuhan besar cost nya lebih tinggi," pungkasnya.

Editor: Damar Fery Ardiyan 

  • Tawau Malaysia
  • Ketua tim negosiator Pemerintah Kabupaten Nunukan Petrus Kanisius
  • perbatasan Malaysia-Indonesia
  • barter trade

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!