KBR, Cilacap – Penganut Islam Kejawen di pesisir selatan Cilacap, Jawa Tengah hari ini melakukan ritual Sadran atau Nyadran jelang Puasa. Ritual ini berdasarkan pada kalender Jawa di mana puasa dimulai Selasa, 7 Juni 2016. Sedangkan pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal Ramadhan pada hari ini.
Menurut Pengurus Paguyuban Resik Kubur Rasa Sejati, Hadi Rismanto, Nyadran merupakan kebahagiaan menyambut Ramadhan. Dengan saling berkunjung, Nyadran juga bisa diartikan sebagai ajaran leluhur untuk rukun dan damai antar tetangga.
"Ya ada, itu habis dari sini, dari pasemuan. Nyadran di pasemuan, kumpul. Kemudian dilanjutkan di rumah masing-masing. Tapi tidak harus (melakukan di rumah) tergantung kemampuan. Ya melihat keadaan, tidak harus, saling tenggang rasa. Kalau kepala keluarga (KK) ada 350-an keluarga. Dari nenek moyang itu kan, yang pasti harus guyub dan rukun. Hubungannya antara agama dan adat itu kan selalu terakit," ungkapnya kepada KBR, Senin, 6 Juni 2016.
Hadi menjelaskan, nyadran merupakan rangkaian ritual setelah pada Rabu hingga Sabtu lalu melakukan ritual punggahan atau ziarah di makam Penembahan Bonokeling. Pada Minggu, dilakukan bekten atau ziarah di makam leluhur di Adipala. Bekten ditutup dengan ritual nyadran di pasemuan dan rumah masing-masing, hari ini.
Editor: Damar Fery Ardiyan