BERITA

Jelang Mudik, Bus Rusak Masih Beroperasi di Trenggalek

Jelang Mudik, Bus Rusak Masih Beroperasi di Trenggalek
Pemeriksaan bus di Terminal Trenggalek, menyasar bus-bus rusak dan tidak layak operasi. (Foto: Adhar Muttaqin)

KBR, Trenggalek - Petugas gabungan Kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menemukan sejumlah armada bus antar kota yang rusak dan tak layak jalan namun tetap beroperasi.

Razia dan sidak dilakukan di Terminal Bus Trenggalek.


Kepala Terminal Surodakan Trenggalek, Suwaji mengatakan beberapa bus yang tidak layak jalan tersebut rata-rata beroperasi jarak dekat seperti Trenggalek-Ponorogo dan Trenggalek-Pacitan.


Armada bus tersebut rata-rata tidak dilengkapi dengan standar keamanan kendaraan, seperti rem parkir, lampu mati, menggunakan ban rekondisi atau vulkanisir serta kondisi bodi bus yang keropos.


"Lampu-lampu harus ada dan menyala semua. Ban kipas harus siap dipakai. Ini temuannya bus-bus jurusan (Trenggalek ke) Ponorogo. Lalu ban juga ada yang rekondisi atau ban aus yang dilapisi lagi. Sementara sudah ditindak untuk tidak jalan," katanya.  


Kepala Terminal Surodakan Trenggalek Suwaji menambahkan untuk bus yang dalam kondisi parah langsung dilarang beroperasi selama arus mudik dan balik lebaran.


Sedangkan bus yang mengalami kerusakan ringan dan pelanggaran ringan diberi waktu hingga tujuh hari kedepan untuk melakukan perbaikan.


Untuk bus antar kota jarak jauh seperti Trenggalek-Surabaya, maupun Trenggalek-Banyuwangi, rata-rata dalam kondisi baik dan layak jalan.


Dinas Perhubungan meminta seluruh perusahaan otobus untuk melakukan perawatan rutin dan perbaikan terhadap armada yang digunakan, sehingga tidak memicu kecelakaan lalu lintas.


Editor: Agus Luqman

 

  • Trenggalek
  • Jawa Timur
  • angkutan lebaran
  • arus mudik lebaran
  • Lebaran 2016
  • transportasi
  • perhubungan
  • keselamatan transportasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!