BERITA

Jalur Mudik Selatan Jawa Timur Rawan Longsor

"Untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat bencana, pihak kepolisian mulai memasang sejumlah rambu-rambu peringatan tambahan di sepanjang jalan yang masuk kategori rawan. "

Jalur Mudik Selatan Jawa Timur Rawan Longsor
Foto: Adhar Muttaqin

KBR, Trenggalek- Pemudik yang berencana melintas jalur selatan Jawa Timur perlu meningkatkan kewaspadaan karena ruas Trenggalek-Ponorogo rawan terjadi tanah longsor, pohon tumbang dan minim penerangan.

KBO Satlantas Polres Trenggalek, Suwanan mengatakan, pada jalan nasional Trenggalek-Ponorogo titik paling rawan tanah longsor dan pohon tumbang berada pada kilometer 14 hingga 16. Di lokasi tersebut badan jalan diapit oleh tebing curam serta jurang yang cukup dalam.

"Yang rawan longsor di KM 14 sampai 16, masuk Desa Nglinggis dan di sekitar lokasi proyek pembangunan Bendungan. Jalur Trenggalek-Ponorogo sudah bagus hanya berkelok-kelok," jelas Suwanan, Kamis (16/6/2015). 

Suwanan menambahkan tingkat kerawanan akan semakin tinggi apabila terjadi hujan deras, mengingat struktur tanah di kawasan tersebut cenderung labil. Pada jalur yang sama di Desa Dermosari, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek juga rawan terjadi banjir.    

Selain rawan longsor dan pohon tumbang, beberapa titik di jalur Trenggalek-Ponorogo juga minim penerangan. “Lampu jalan hanya terbatas di kawasan perkampungan warga.” Katanya.

Untuk mengurangi resiko kecelakaan akibat bencana, pihak kepolisian mulai memasang sejumlah rambu-rambu peringatan tambahan di sepanjang jalan yang masuk kategori rawan.  

Jalur selatan yang menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur kini menjadi salah satu jalur favorit para pemudik, dari wilayah Jakarta, Jawa Barat maupun Jawa Tengah. Selain kondisi jalan yang relatif baik, jalur selatan juga dinilai lebih sepi dibanding jalur tengah dan utara.

Editor: Malika

  • trenggalek
  • rawan longsor
  • mudik 2016
  • jalur mudik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!