BERITA

Gempa 6,5 skala richter Guncang Pesisir Selatan Sumbar

"Kepala Markas PMI Provinsi Sumatera Barat Hidayatul Irwan mengatakan, pihaknya telah mengirimkan beberapa tim dari 6 kabupaten sekitar wilayah Pesisir Selatan untuk membantu warga terdampak"

Ilustrasi gempa. Foto: Antara
Ilustrasi gempa. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR) mengguncang wilayah Pesisir Selatan di Sumatera Barat sekitar pukul 5.56 WIB. Sementara Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 72 km di 79 km Barat Daya Pesisir Selatan Sumatera Barat atau 115 Barat Laut Muko-Muko Bengkulu.

Kepala Markas PMI Provinsi Sumatera Barat Hidayatul Irwan mengatakan, pihaknya telah mengirimkan beberapa tim dari 6 kabupaten sekitar wilayah Pesisir Selatan untuk membantu warga terdampak. Meski demikian, kata dia, hingga saat ini PMI Sumatera Barat belum menerima laporan besaran kerugian dan korban akibat gempa.


"Gempa cukup kuat dan kencang. Warga berlarian rumah karena jam 6 WIB, pada umumnya masih berada di rumah. Informasi yang saya dapat getarannya juga sampai ke Kabupaten Sijunjung," jelas Hidayatul Irwan saat dihubungi KBR.


Hidayatul Irwan menambahkan PMI mengimbau warga tidak panik karena gempa tidak berpotensi sunami. Meski demikian, ia juga meminta warga agar tetap waspada terhadap potensi robohnya bangunan pasca gempa.


Sementara itu, berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa dipicu oleh aktivitas lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia di zona benioff bagian atas. Intensitas gempa dirasakan di Solok, Painan, Muko-muko,Kepahiang, Padang Panjang,Kabupaten Agam, dan Kabupaten 50 Kota. Meski sempat terjadi kepanikan, BNPB menyatakan kondisi masyarakat sudah kembali normal dan komunikasi telpon serta listrik masih bisa digunakan.

  • gempa bumi
  • sumatera barat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!