BERITA

Diduga Menistakan Agama, 5 Remaja Ditangkap

"Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur menangkap lima remaja terduga pelaku penistaan agama, karena mengunggah foto menginjak kitab suci Al-Quran ke media sosial Facebook."

Diduga Menistakan Agama, 5 Remaja Ditangkap
Pemeriksaan remaja yang diduga melakukan penistaan agama oleh polisi Tulungagung, Jawa Timur. (Foto: KBR/ Adhar Muttaqin)

KBR, Tulungagung

  • Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur menangkap lima remaja terduga pelaku penistaan agama, karena mengunggah foto menginjak Al-Quran ke media sosial Facebook.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Andira D Putra mengatakan, selain kelima remaja, polisi juga menyita barang bukti Al Quran, serta beberapa potongan foto di media sosial.

Menurutnya, pelaku pertama yang ditangkap adalah F (15) remaja asal Desa Tanggulkundung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. F diduga adalah pemilik akun "Midut Khecill" sekaligus aktor dalam foto tersebut.

"Di Dalam gambar facebook itu (pelaku) menginjak salah satu kitab suci umat beragama di Indonesia, ini sementara masih kami dalami motifnya. Sementara yang kami amankan ada lima orang dan masih dalami perannya masing-masing," katanya.

Para tersangka tengah menjalani pemeriksaan penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tulungagung. Polisi masih melakukan pendalaman untuk mengetahui motif, tujuan serta peran daari masing-masing pelaku.

Kasus dugaan penistaan agama ini sempat memantik reaksi dari sejumlah kalangan di wilayah Tulungagung dan sekitarnya, setelah pelaku mengunggah foto yang memperagakan sedang meninjak kitab suci Al Quran. Aksi para remaja ini kini menjadi viral di media sosial.

Editor: Sasmito 

  • dugaan penistaan agama
  • Tulungagung
  • Kasat Reskrim Polres Tulungagung
  • AKP Andira D Putra
  • Media sosial

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!