BERITA

90 Unit Armada Damri Disiapkan Untuk Arus Mudik Lebaran

"Kelayakan jalan termasuk teknis, terus kelengkapan, dan juga kelayakan operasi surat-suratnya sudah kita siapkan semuanya.""

Edho Sinaga

90 Unit Armada Damri Disiapkan Untuk Arus Mudik Lebaran
Ilustrasi (Foto: Antara)

KBR, Pontianak- Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus mudik Idul Fitri 1437 Hijriah, Perum Damri Area Pontianak menyiapkan 90 armadanya, untuk perjalanan domestik mau pun antar negara.

General Manager Damri Pontianak, Sugeng BP mengatakan, berbagai persiapan sudah dilakukan seperti cek fisik hingga penambahan armada baru juga telah dilakukan. Tidak hanya itu, kapasitas supir hingga cek kontrol kesehatan juga disiapkan perusahaan armada milik Pemerintah ini.

"Kami siapkan armada kurang lebih 90 unit, untuk layanan seluruh Kalbar, termasuk antar negara, dan antar kota antar Propinsi Pontianak ke Pangkalanbun, kesiapan armada sudah siap semauanya, baik kelayakan operasi kelayakan jalan. Kelayakan jalan termasuk teknis, terus kelengkapan, dan juga kelayakan operasi surat-suratnya sudah kita siapkan semuanya," kata Sugeng saat dihubungi KBR, Selasa (28/06/2016) siang.

Selain mempersiapkan armada bus, Damri Pontianak juga mempersiapkan prasarana lainnya, seperti tenaga teknisi, sopir, administrasi dan pelayanan. Bahkan, bagi pemudik dan supir yang ingin mengecek kesehatan, pihaknya sudah menyiapkan dokter dan tenaga medis di posko yang ditempatkan pada terminal Damri Jalan Pahlawan, Pontianak. Itu dilakukan kata Sugeng, karena tahun ini pihaknya menargetkan nihil kecelakaan selama musim arus mudik dan arus balik lebaran.

Sementara, peningkatan penumpang biasanya sudah mulai terjadi pada sepuluh hari menjelang Idul Fitri, yang akan mencapai puncaknya pada lima hari sampai dua hari sebelum hari raya.

Editor: Dimas Rizky

  • arus mudik lebaran
  • penumpang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!