BERITA

Wilayah Perbatasan NTT-Timor Leste Minim Pembangunan

"Padahal sudah ada badan yang dibentuk untuk mengurus masalah perbatasan. "

Silver Sega

Perbatasan NTT Timor Leste
ILUSTRASI-Pos Perbatasan Indonesia-Timor Leste di Atapupu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Antara

KBR, Kupang - Komisi Perbatasan DPRD Nusa Tenggara Timur belum melihat adanya pembangunan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah provinsi NT di wilayah perbatasan NTT dengan Timor Leste. Padahal sudah ada badan yang dibentuk untuk mengurus masalah perbatasan. Ketua Komisi Perbatasan DPRD NTT, Proklamasi Ebuto mengatakan, komisinya belum melihat perkembangan di wilayah tersebut.

"Kami dari komisi 1 DPRD khususnya belum melihat kegiatan-kegiatan yang fokus dan operasional untuk membangun di daerah-daerah perbatasan dengan negara Timor Leste," kata Proklamasi Ebuto di Kupang Selasa (2/6/2015). 

"Misalnya saja Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan Oekusi di Timor Leste begitu pun kabupaten Timor Tengah Utara, Belu yang berbatas darat langsung dengan Timor Leste dan Kabupaten Malaka. Belum terhitung dengan perbatasan laut Alor dan beberapa kabupaten di Sumba Timur, dan Sabu Raijua dan Roe Ndao," tambahnya.

Proklamasi Ebuto menambahkan, Badan Perbatasan perlu lebih fokus melakukan kegiatan pembangunan di bidang ekonomi bagi warga di wilayah perbatasan.

Dia mengatakan, pembangunan eknomi warga di perbatasan perlu mendapat perhatian serius, agar warga tidak tergoda bergabung dengan negara tetangga hanya karena pembangunan ekonominya lebih maju.

Di NTT ada delapan kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia. Ke-8 kabupaten itu adalah Kabupaten Kupang, TTU, Belu, Malaka, Rote Ndao, Sabu Raijua, Alor dan Sumba Timur.

Editor: Quinawaty Pasaribu

  • pembangunan
  • perbatasan
  • NTT
  • ekonomi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!