BERITA

Warga Kupang Dukung Transad Naibobat Jadi Kampung Toleransi

"Di kampung itu akan dibangun empat unit rumah ibadah masing-masing Gereja Kristen Protestan, Gereja Katolik, Mesjid, dan Pura dalam satu lokasi."

Silver Sega

Warga Kupang Dukung Transad Naibobat Jadi Kampung Toleransi
Ilustrasi kerukunan antar umat beragama. Foto: Antara

KBR, NTT- Warga kampung Transad Naibonat, Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur mendukung rencana pemerintah kabupaten itu menjadikan Kampung Transad Naibonat sebagai kampung toleransi. 

Di kampung itu akan dibangun empat unit rumah ibadah masing-masing Gereja Kristen Protestan, Gereja Katolik, Mesjid, dan Pura dalam satu lokasi. Warga Kampung Transnat Naibonat, Anselmus Jogo mengatakan kampungnya bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam soal toleransi dan kerukunan Umat beragama.

"Ini sebagai juga dasar kita mulai membuat suatu rintis untuk bagaimana kita memberikan contoh kepada daerah-daerah lain yang ada di seluruh Indonesia. Bahwa di Kabupaten Kupang ini walaupun daerah ini menjadi mayoritas daripada mayoritas kristen tapi kita selalu menjunjung tinggi darpada kebersamaan tadi dalam hal tolenrasi dalam menjalankan suatu kerukunan umat beragama yang ada di Kabupaten Kupang. Jadi harapan saya ini menjadi satu percontohan untuk semua bangsa Indonesia di daerah-daerah yang lain," kata Anselmus Jogo di Kupang, Senin (15/6/2015).


Warga Transad Naibonat Anselmus Jogo menambahkan, pembangunan empat unit rumah ibadat sudah mulai dilakukan sejak 12 Juni 2015. Pembangunan rumah ibadat itu diawali dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh empat pemimpin umat beragama.  Achmad tokoh umat Islam di Naibonat mengatakan tempat ibadat sangat penting bagi semua warga negara. Yang dilakukan di transad Naibonat kata Achmad, bukti implementasi dari Pancasila. Ini luar biasa, baru pernah terjadi di Indonesia. 

Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • NTT
  • Toleransi
  • Pancasila
  • Beragama

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!