KBR, Jombang – Terganggu kegiatan patrol sahur dan suara petasan, seorang pria paruh baya di Jombang, Jawa Timur, menganiaya anak di bawah umur hingga terluka parah, Minggu (28/06/2015). Kejadian itu bermula ketika korban yang bernama Jordi Akbar Ibrahim, 15 tahun, warga Desa kepatihan tengah berkeliling kampung bersama sebelas temanya sambil membunyikan alat musik dari bambu dan sesekali menyalakan petasan. Namun tiba-tiba, pelaku bernama Sumaryanto, 46 tahun, warga setempat langsung menyerang Jordi dari pos kamling setempat.
Korban penganiayaan, Jordi Akbar Ibrahim mengatakan, saat kejadian langsung berteriak meminta tolong. Namun kesebelas kawannya yang ketakutan langsung lari menyelamatkan diri. Akibatnya, dia langsung dipukuli dan diseret pelaku hingga mengalami luka serius di bagian kepala, wajah, dan kaki.
“Saya sama anak-anak itu nggak niat bikin ribut cuma patrol sambil nyalain petasan tapi nggak di depan rumahnya, agak jauh di dekat pos. Tahunya orangnya sudah menyanggong. Bagian kepala ini yang kena semua, sama kaki, kena cakar, diseret juga, dipukuli pakai tangan kosong tapi ada cincin batu akiknya,” kata Jordi.
Usai kejadian, para saksi mata kejadian langsung menyelamatkan korban dan membawanya ke rumah sakit. Sedangkan, beberapa warga lain yang prihatin dengan aksi frontal Sumaryanto nyaris terlibat keributan dengan pelaku. Namun, beruntung bentrok tidak sampai terjadi setelah beberapa warga lain berhasil melerai kedua belah pihak.
Ditemui terpisah, Sumaryanto mengaku, hanya untuk memberi pelajaran kepada korban. Sebab merasa terganggu dengan kegiatan patrol dan petasan. Alasannya, karena orang tuanya sedang menderita sakit jantung.
Pihak keluarga korban langsung melaporkan kejadian itu kepada Polres Jombang. Sebagai bukti laporan, keluarga Jordi juga meminta visum dari Rumah Sakit, agar kasusnya ditindaklanjuti kepolisian. Saat ini kasusnya masih ditanganai oleh Unit Pelindungan Perempuan dan Anak (UPPA) kepolisian Jombang.
Editor: Rony Sitanggang