BERITA

Ramadhan, Gas Melon Langka di Banyumas

"Kepala Seksi Migas Hiswana Migas Banyumas, Jati Wibowo berjanji akan membuat tim untuk mengawal agar gas melon tepat sasaran."

Muhamad Ridlo Susanto

Ramadhan, Gas Melon Langka di Banyumas
Gas elpiji 3 kilogram. foto: Muhamad Ridlo KBR

KBR, Banyumas – Gas elpiji 3 kilogram atau gas melon di Banyumas, Jawa Tengah langka. Padahal Pertamina sudah menaikkan suplai gas melon hingga 150 persen untuk wilayah Banyumas. Kondisi tersebut dinilai akan menjadikan konsumen gas nonsubsidi 12 kilogram beralih ke tabung subsidi 3 kilogram lantaran disparitas harga yang amat jauh. 

Agen gas Purwokerto yang juga anggota Hiswana Banyumas, Bambang mengatakan, peralihan konsumen tersebut sangat wajar. Sebab, sesuai hukum ekonomi, konsumen tentu lebih memilih elpiji yang harga per kilogramnya lebih murah daripada yang mahal.

"Jadi kalau saya boleh (usul), ini kan kebijakan pemerintah. Yang 3 kilogram itu kan sudah tujuh delapan tahun tidak pernah dikoreksi. Yang dikoreksi selalu yang 12 kilogram sehingga ada kesenjangan luar biasa. Kita kan operator, kami bertugas mendistribusikan saja. Soal harga itu kan kebijakan pemerintah. Kita tidak memiliki kapasitas untuk masuk wilayah itu," kata Bambang (24/6/2015).

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Migas Hiswana Migas Banyumas, Jati Wibowo berjanji akan membuat tim untuk mengawal agar gas melon tepat sasaran. Dengan demikian, kelangkaan gas melon bisa diatasi. Ia mengatakan Pertamina telah menambah pasokan 150 persen pada bulan Juni 2015 di wilayah Banyumas. Sedangkan pada Juli nanti  pasokan bakal ditambah lagi hingga mencapai hampir 200 persen.

Harga elpiji 12 kilogram di Banyumas saat ini Rp 145 ribu, dan gas tiga kilogram hanya Rp 18 ribu. Per kilogram gas nonsubsidi jatuh di harga sekira Rp 12 ribu. Sedangkan gas subsidi tiga kilogram hanya Rp 6 ribu. Tentu konsumen gas nonsubsidi banyak yang bermigrasi menggunakan elpiji tiga kilogram.


Editor : Sasmito Madrim

  • gas melon
  • Hiswana Migas Banyumas
  • kelangkaan gas
  • harga gas melon

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!