BERITA

NTT tidak Tambah Kuota Pengiriman Sapi

"Kepala Dinas Peternakan NTT Dany Suhadi mengatakan kuota pengiriman sapi keluar NTT sudah ditetapkan sekitar 55 ribu lebih untuk sapi dan kerbau."

Silver Sega

Pengiriman sapi antar pulau. Foto: Antara
Pengiriman sapi antar pulau. Foto: Antara

KBR, Kupang - Pemerintah Provinsi NTT tidak akan menambah kuota pengiriman sapi ke DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kalimantan, meski permintaan bertambah selama Bulan Suci Ramadhan dan  Hari Raya Idul Fitri tahun 2015. Kepala Dinas Peternakan NTT Dany Suhadi mengatakan kuota pengiriman sapi keluar NTT sudah ditetapkan. Tahun ini kuotanya sekitar 55 ribu lebih untuk sapi dan kerbau. Penetapan ini kata dia berdasarkan postur populasi ternak sapi di NTT.

"Untuk tahun 2015, penetapannya kurang lebih 55 ribu untuk sapi dan kerbau. Untuk sapi 50.066 ekor dan kerbau  5.030, ini yang kita atur dalam rangka mengendalikan populasi. Setiap tahunnya kita melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran dinas peternakan kabupaten untuk mendapatkan namanya postur populasi," kata Dany Suhadi di Kupang Minggu (28/06). 


Kepala Dinas Peternakan NTT Dany Suhadi menambahkan hingga Juni sapi dan kerbau yang dikirim ke luar NTT lebih dari 18 ribu  ekor. Untuk Juni dan Juli, pihaknya akan mempercepat pengantarpulauan 2.800 ekor sapi untuk DKI jakarta, Jawa Barat dan kalimantan sehingga bisa memenuhi kebutuhan daging.

Dia mengatakan, selain mengantarpulaukan sapi hidup, dari NTT juga mengirim daging beku ke DKI Jakarta. Sejak Mei hingga pertengahan Juni 2015, sekitar 90 ton daging sapi beku yang dikirim, bekerja sama dengan PT Sagara Bahari, perusahaan swasta yang sudah lama mengembangkan usaha tersebut.  

Editor: Rony Sitanggang

  • Daging Sapi Asal Belanda
  • kuota ternak sapi
  • pengantarpulauan ternak sapi
  • populasi sapi NTT

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!