BERITA

Kominfo Diminta Blokir Situs Perdagangan Satwa

Kominfo Diminta Blokir Situs Perdagangan Satwa

KBR, Berjualan lewat media sosial makin digandrugi, tapi bagaimana jika barang jualannya satwa langka dilindungi?

Irma Hermawati dari Wildlife Crime Unit/Wildlife Conservatory Society (WCU/WCS) mencatat jual beli satwa terjadi di hampir semua media sosial: Facebook, Twitter, BBM, dan Whatsapp---ditambah forum jual beli.


 “Media sosial itu dimanfaatkan oleh mereka. Hampir tiap detik postingan baru muncul,” ujarnya dalam perbincangan Setapak KBR dan Mongabay, Selasa (9/6/2015) sore.


WCS mencatat, sepanjang 2014 ada 26 transaksi jual beli secara online. Pelanggan juga bisa diprediksi. Burung elang, misalnya, calon pembelinya hampir dipastikan dari Jepang. Sementara burung kakatua dari Timur Tengah.


Sunarto, ahli spesies dari World Wildlife Foundation (WWF) mengatakan maraknya perdagangan satwa langka akan membawa dampak ekologis jika terus dibiarkan. Polisi harus menjerat para pelaku.


“Ini bukan masalah perut---mungkin iya bagi sebagian pelaku---tapi buat sebagian lain ini masalah keserakahan,” tegasnya.


Bambang Dahono Adji,  Direktur KKH PHKA Kemen LHK, mengatakan praktik illegal ini tidak bisa dibiarkan.

“Kerugian negara nilainya tidak bisa dihitung. Kalau sudah bicara konservasi, nilai ekonominya sangat tinggi,” ujarnya.

Kata Bambang, pelaku yang tertangkap harus diberitahukan kepada publik agar jera.

“Buat yang beli satwa dilindungi, jangan bangga. Harusnya merasa berdosa,” tambahnya.

Pihak berwenang Indonesia sebetulnya tidak kesulitan mencari para pelaku. Toh pelakunya kebanyakan pemain lama. “Dalam kasus prostitusi saja polisi bisa melacak pelaku, ini juga seharusnya bisa,” pungkas Irma.


“Polisi juga bisa bekerjasama dengan perusahaan penyedia layanan media sosial,” tambahnya.


Kata Irma, Kemen LHK harus bekerjasama dengan banyak pihak. Pertama, dengan Kemenhub terkait kurir jasa pengiriman barang. Soal kenapa satwa langka bisa dikirimkan. Lalu kedua, dengan Kominfo untuk memblokir situs-situs penjual satwa. “Situs pornografi saja bisa, kenapa ini tidak?” tegasnya.


Kata Irma, pencegahan lewat dunia maya ini adalah bisa jadi salah satu cara praktis yang bisa ditempuh untu menyelamatkan satwa yang terancam. 

Editor: Malika



 

  • satwa liar
  • perdagangan ilegal
  • perdagangan satwa
  • Wildlife Crime Unit
  • Wildlife Conservatory Society
  • Jalan Setapak
  • setapak
  • lingkungan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!