BERITA

Jelang Ramadhan, Kepolisian Banyuwangi Musnahkan Ribuan Botol Miras

Jelang Ramadhan, Kepolisian Banyuwangi Musnahkan Ribuan Botol Miras

KBR, Banyuwangi - Kepolisian Resort Banyuwangi Jawa Timur memusnahkan 4000 botol miras dan 11 ribu liter minuman keras jenis arak Bali, tiga hari menjelang bulan suci Ramadhan. Ribuan botol miras itu hasil operasi cipta kondisi yang dilakukan oleh kepolisian setempat sejak beberapa bulan lalu.

Kepala Kepolisian Banyuwangi, Bastoni Purnama mengatakan, pemusnahan minuman keras ini bertujuan untuk menciptakan suasana kondusif selama bulan puasa. Kata Bastoni, selama bulan Ramadhan operasi miras yang dilakukan Polres Banyuwangi akan terus ditingkatkan, agar masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan tenang.

Polres Banyuwangi juga mengharapkan peran serta masyarakat untuk berperan aktif menanggulangi pemasalahan tersebut. Caranya yaitu dengan memberikan informasi kepada polisi apabila mengetahui peredaran miras di daerahnya.

“Momentum untuk menyambut bulan puasa kita musnahkan sebagai bentuk atau perwujudan kita untuk menciptakan suasana yang kondusif memasuki bulan suci Ramadahan ini,"jelas Bastoni (15/6/2015) 

Bastoni Purnama menambahkan, selain memusnahkan ribuan botol minuman keras, pihaknya juga memusnahkan ratusan botol jamu tradisional. Jamu-jamu tersebut dimusnahkan karena mengandung bahan kimia berbahaya.

"Jamu yang dimusnahkan karena dia ternyata tidak menggunakan bahan-bahan alami tetapi menggunakan bahan- bahan kimia Jadi bukan murni jamu tapi mengandung bahan kimia. Ada yang jam menambah daya tahan tubuh ada yang jamu yang untuk menghilangkan pegal linu, masuk angina dan segala macam,”tutur Bastoni Purnama.

Disamping pemusnahan, Ia juga menghimbau masyarakat lebih teliti saat membeli jamu tradisional agar tidak membahayakan kesehatan tubuh.  

Editor : Sasmito Madrim

  • miras
  • jelang
  • ramadhan
  • razia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!