BERITA

Hingga Dua Pekan, Data Korban Tenggelam KM Titian Masih Simpang Siur

"Direktur Polisi Air Polda Kalimantan Timur, Yasin Kosasih mengatakan, belum bisa memberikan data yang pasti berapa jumlah korban yang hilang. "

Teddy Rumengan

Hingga Dua Pekan, Data Korban Tenggelam KM Titian Masih Simpang Siur
Ilustrasi pencarian korban kapal tenggelam. Foto: Antara

KBR, Balikpapan – Kepolisian Kalimantan Timur belum bisa memastikan jumlah korban yang hilang dalam tenggelamnya Kapal Motor Titian Muhibah di Selat Makasar. Insiden itu terjadi dua pekan lalu.

Direktur Polisi Air Polda Kalimantan Timur, Yasin Kosasih mengatakan, belum bisa memberikan data yang pasti berapa jumlah korban yang hilang. Sebab dokumen yang dikeluarkan Syahbandar, tidak memuat data atau jumlah penumpang yang berangkat tujuan Mamuju itu.


Menurutnya, kapal KM Titian Muhibah diperuntukkan untuk kapal barang dan sembako bukan penumpang. Namun, dari keterangan beberapa saksi, baru lima orang yang dipastikan hilang dan belum ditemukan.


"Untuk jumlah korban kami belum punya keyakinan yang pasti sebetulnya berapa jumlah korban, datanya masih simpang siur. Mengingat dokumen yang di keluarkan Kesyahbandaran otoritas pelabuhan Bontang ini di situ tidak memuat jumlah penumpang. Karena kapal ini peruntukkannya untuk membawa peralatan barang atau sembako,” kataYasin Kosasih, Minggu (21/6/2015).


Kata Yasin, dari keterangan salah satu saksi yakni Kobul menyebut, dia berangkat dengan istri dan tiga anaknya. Namun setelah kapal itu tenggelam, dua anak dan istrinya hilang dan belum ditemukan hingga kini


Namun dari data Pemerintah Kota Bontang menyebutkan, ada 31 korban yang hingga kini belum ditemukan. Jumlah itu atas laporan keluarga yang menyatakan kehilangan anggota keluarganya. Sedangkan jumlah korban yang berhasil selamat seluruhnya 67 orang.




Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • KM Titian
  • korban tenggelam
  • Selat Makasar
  • Balikpapan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!