BERITA

Dishub Kotawaringin: Tidak Punya Tiket, Warga Jangan ke Pelabuhan

"Kepala Dishubkominfo tegaskan warga yang tidak pegang tiket kapal dilarang masuk ke Pelabuhan Panglima Utar, Kumai."

 Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Foto: KBR/ Alex Guna
Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. Foto: KBR/ Alex Gunawan

KBR, Pangkalan Bun- Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Petrus Rinda menegaskan warga yang tidak memegang tiket kapal dilarang masuk ke Pelabuhan Panglima Utar, Kumai. Aturan itu diberlakukan untuk mengurangi konsentrasi massa di pelabuhan, terutama calon penumpang yang berasal dari perkebunan.

Menurut Petrus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan Kobar agar mengirimkan surat ke perusahaan perkebunan sawit dan karet. Sehingga, para karyawannya bisa membeli tiket terlebih dahulu sebelum datang ke pelabuhan.


"Kami sudah meminta bantuan kapal dari TNI Angkatan Laut, Angkatan Udara agar bisa membantu, intinya begini kita mengimbau kepada masyarakat itu khususnya di kebun-kebun, yang tidak punya tiket jangan ke pelabuhan karena tidak mungkin terangkut. Sekarang beli tiket juga harus ada KTP identitas diri, kalau tidak ada, tidak bisa (beli tiket)," tegas dia saat ditemui KBR di ruang kerjanya, Kamis (25/6/2015).


Petrus menambahkan berdasarkan hitungan Dishubkominfo bersama dengan PT Pelni, Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), PT Pelindo dan perusahaan angkutan laut swasta, jumlah pemudik yang tidak bisa terangkut sebagai imbas dari pengetatan aturan ini sebanyak 17.814 orang.

Editor: Dimas Rizky

  • tiket kapal kumai
  • penumpang pelabuhan panglima umar
  • pelni
  • penumpang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!