BERITA
BPJS Kesehatan Kupang Minta Perusahaan Daftarkan Karyawannya
"Kepala BPJS Kesehatan Kupang Frans Parera mengatakan masih banyak perusahaan yang belum daftarkan karyawannya BPJS Kesehatan."
Silver Sega
KBR, Kupang - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kupang Nusa
Tenggara Timur masih menunggu perusahaan-perusahaan di daerah tersebut
mendaftarkan karyawan sebagai peserta BPJS Kesehatan. Kepala BPJS
Kesehatan Kupang Frans Parera mengatakan masih banyak perusahaan yang
belum mendaftarkan karyawan. Menurut Frans Parera, karyawan atau pekerja berhak mendapat perlindungan kesehatan dari perusahaan.
"Agar
semua badan usaha, semua perusahaan segera mendaftarkan diri dengan
karyawannya supaya bisa terlibat. Karena bagaimana pun kita sebagai
pekerja itu punya hak untuk mendapat layanan dan pemberi kerja itu punya
kewajiban untuk memberikan kontribusi untuk melindungi pekerjanya.
Dengan demikian kalau teman-teman yang atau dari perushaan-perusahaan
yang belum itu sebenarnya mereka harus menginformasikan agar mereka
mesti didaftarkan. Karena biar bagaimanapun mereka memiliki hak tapi
pemberi kerja memiliki kewajiban untuk menanggung mereka," kata Frans
Parera di Kupang, Minggu (28/06).
Kepala BPJS Kesehatan Kupang
Frans Parera menambahkan, perusahaan-perusahaan yang tidak mendaftarkan
karyawannya sebagai peserta BPJS Kesehatan akan dikenakan sanksi. Dia
mengatakan BPJS Kesehatan sudah bekerjasama dengan beberapa instansi
yang mengeluarkan izin kepada perusahaan. Izin akan diterbitkan atau
diperpanjang apabila sudah mendaftar sebagai peserta BPJS.
Dia mengaku
belum banyak perusahaan yang sudah mendaftar sebagai peserta BPJS
kesehatan. Sementara untuk peserta mandiri, kata Frans Parera hingga Mei
2015 sudah terdaftar 61 ribu lebih. Jumlah itu terdiri dari pekerja
bukan penerima upah 34.550 orang dan bukan pekerja 27.200 orang.
Editor: Rony Sitanggang
- BPJS Kupang
- Frans Parera
- peserta bpjs
- badan penyelenggara jaminan sosial
- BPJS kesehatan
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!