NUSANTARA

Pemerintah Bandung Naikkan Jatah Penerimaan Siswa Miskin

"Pemerintah Kota Bandung menyatakan ada penaikan jatah penerimaan untuk siswa miskin pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2014. Jatah penerimaan siswa miskin untuk satu sekolah menjadi 20 persen yang awalnya 10 persen berlaku di SMP, SMA dan SMK."

Ari Nugraha

Pemerintah Bandung Naikkan Jatah Penerimaan Siswa Miskin
siswa miskin, bandung

KBR, Bandung - Pemerintah Kota Bandung menyatakan ada penaikan jatah penerimaan untuk siswa miskin pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2014. Jatah penerimaan siswa miskin untuk satu sekolah menjadi 20 persen yang awalnya 10 persen berlaku di SMP, SMA dan SMK.


Menurut Sekertaris Dinas Kota Bandung Dadang Iradi, selain dinaikkannya jatah penerimaan, siswa miskin itu mendapatkan nilai tambahan jika mendaftar ke lokasi sekolah terdekat sesuai dengan jarak yang telah ditentukan.


"Kita ini untuk yang tidak mampu kita masih satuan meter. Jadi nol sampai 500 meter, 500 meter sampai 1000 meter, 1000 meter sampai 1500 meter, 1500 meter sampai 2000 meter, 2000 meter sampai 2500 meter sampai diatas 3000 meter. Untuk siswa yang tidak mampu," ujarnya di Gedung Indonesia Menggugat, jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung (19/6).


Dadang Iradi mengatakan agar sistem penerimaan pendaftaran sekolah untuk siswa miskin berjalan, setiap sekolah harus melakukan pemetaan.


Dadang menyebutkan pemetaan itu berguna, apabila ada sekolah yang radius lokasinya beririsan dengan sekolah lain. Sistem penambahan nilai saat pendaftaran ke sekolah terdekat ini, berlaku juga untuk siswa yang mampu ekonominya dengan besaran radius kilometer.


Pemerintah Kota Bandung menaikkan jatah penerimaan pendaftaran siswa miskin ke setiap sekolah yang ada. Sekarang ini pemerintah setempat mengeluarkan peraturan terkait penghapusan sekolah unggulan dan memerintahkan menerima calon siswa yang mendaftar. 


Editor: Antonius Eko 

  • siswa miskin
  • bandung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!