NUSANTARA

Papua Kesulitan Produksi Pakan Ternak

Papua Kesulitan Produksi Pakan Ternak

KBR, Jayapura - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua mengaku belum bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak bagi peternak ayam setempat. Ini dikarenakan terbatasnya sejumlah bahan baku racikan untuk pakan, di antaranya jagung pipilan dan kedelai.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Papua, Petrus Pasereng menuturkan, hingga saat ini pakan untuk peternakan ayam dan unggas selalu didatangkan dari luar Papua. Akibatnya harga ayam lokal harganya lebih mahal dari ayam yang didatangkan dari Pulau Jawa dan Makassar.

“Biaya terbesar di dalam usaha peternakan itu adalah biaya pakan, itu 70%. Jadi bahan baku ini kan terkendala, misalnya bahan baku yang kami butuhkan didalam racikan pakan itu dedak, kemudian jagung, kedelai, terus tepung ikan, itu yang bahan baku yang harus ada. Di sini masih terbatas dengan produksi jagung pipilan,” ujarnya, Minggu (22/6).

Petrus Pasereng menambahkan pemerintah setempat hingga saat ini masih terus berupaya untuk mendirikan pakan ternak lokal. Sebab, menurutnya selama ini sejumlah peternak di Papua masih menggantungkan pakan ternak yang dikirm dari luar Papua. Di antaranya adalah Surabaya dan Makassar.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • Papua
  • ternak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!