NUSANTARA

Dinas Kehutanan Riau Kewalahan Atasi Kebakaran Hutan

Dinas Kehutanan Riau Kewalahan Atasi Kebakaran Hutan
Riau, kebakaran, kabut asap, kehutanan

KBR, Jakarta – Dinas Kehutanan Provinsi Riau kewalahan mengatasi kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Irwan Effendi mengatakan, ia hanya memiliki sedikit petugas serta penunjang yang terbatas untuk mencegah adanya kebakaran hutan.

Dinas Kehutanan semakin kewalahan lantaran sulitnya akses menuju titik-titik kebakaran. Irwan mengatakan sudah berusaha maksimal, meski hasilnya masih kurang.

“Kita tidak punya helikopter. Kalau hutan terbakar helikopter sangat dibutuhkan, Kita tidak bisa mendekati titik api, karena itu yang terbakar hutan-hutan gambut. Tapi kita berupaya terus," kata Irwan Effendi kepada KBR, Sabtu (29/6).

Irwan Effendi mengatakan pemerintah daerah lebih fokus pada upaya pencegahan, meskipun terbatas di jumlah personel.

Kita terbatas dari jumlah personil, jumlah dana dan peralatan. Juga sistem keuangan yang ada. Sehingga kita tidak bisa fleksibel untuk mengalihkan anggaran ke situ,” kata Irwan.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Irwan Effendi yakin kebakaran yang terjadi di Riau bermotif ekonomi untuk menguasai lahan. Itu didasarkan pada lokasi-lokasi hutan yang dibakar tidak pernah berubah.

Dinas Kehutanan Provinsi Riau mengklaim sudah kerap berdialog dengan kepala desa di daerah-daerah rawan kebakaran, namun kebakaran tetap terjadi setiap tahun.

Kepolisian Daerah (Polda) Riau telah menetapkan 60 tersangka pembakaran hutan. Meski begitu, kepolisian belum menemukan keterlibatan perusahaan. Polisi menyebut semua pelaku adalah masyarakat setempat.

Editor: Agus Luqman

  • Riau
  • kebakaran
  • kabut asap
  • kehutanan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!