NUSANTARA

Sensus Pertanian di Aceh Tuntas

"Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Aceh sudah merampungkan Sensus Pertanian 2013 yang berlangsung dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 31 Mei 2013."

Sensus Pertanian di Aceh Tuntas
Sensus Pertanian, Aceh

KBR68H, Aceh- Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Aceh sudah merampungkan Sensus Pertanian 2013 yang berlangsung dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 31 Mei 2013.

Tujuan sensus untuk mengetahui data terkini sektor agrikultur di provinsi Aceh. Sensus pertanian berlangsung serentak secara nasional.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto mengatakan hasil sensus tersebut saat ini sedang dilakukan pengolahan di kantor BPS Aceh. Menurutnya BPS Aceh masih membuka kesempatan bagi para petani yang belum tercatat untuk melaporkan ke BPS Aceh mapun BPS Kabupaten kota mulai tanggal 1 sampai dengan 10 Juni 2013.

Menurut Hermanto hasil pengolahan tersebut akan diumukan setelah dilakukan konsolidasi secara nasional.

"Jadi kalau ada petani atau usaha-usaha pertanian yang tidak tercacah, masih bisa melaporkan ke BPS di Kabupaten-kota, karena kita sedang melakukan olah data dan berharap juga cepat selesai,”lanjutnya.

Sementara itu Kepala Bidang Integrasi Pengolahan Diseminasi Statistik (IPDS) BPS Aceh, Abdul Hakim mengatakan tujuan dari sensus adalah untuk mendata jumlah seluruh usaha pertanian di subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan, baik itu usaha rumah tangga, lembaga permasyarakatan, barak militer dan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian beserta luasan lahannya dalam sepuluh tahun terakhir.

Hakim menambahkan  sebanyak 5.768 orang petugas diterjunkan ke 6.450 gampong di 287 kecamatan yang tersebar pada 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh.

Sumber: Radio Antero FM

Editor: Suryawijayanti

  • Sensus Pertanian
  • Aceh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!