KBR68H, Rembang – Kaum wanita umumnya takut dengan ular, apalagi ular berbisa. Tapi di Desa Pandean Kecamatan Rembang Kota, Jawa Tengah, ada seorang perempuan yang berprofesi menjadi pawang ular. Konon pada awal memperdalam ilmu, harus berani digigit berbagai jenis ular.
Dwi Ruliati (53 tahun) warga Desa Pandean, belakang STIE YPPI Rembang, pagi itu tengah sibuk membersihkan lingkungan rumah sekitarnya. Sekilas tampak seperti ibu rumah tangga kebanyakan. Tapi siapa sangka dia mempunyai keahlian sebagai seorang pawang ular, yang telah menaklukkan ribuan ekor ular.
Dwi Ruliati menceritakan sejak kecil usia 7 tahun sudah dekat dengan ular, karena kebetulan ayahnya juga pawang ular. Dari situlah, ia mencoba menyerap ilmu tentang dunia ular dari sang ayah. Banyak ritual harus dilewati, mulai berpuasa, makan nasi putih saja atau mutih hingga minum air kembang.
Puncaknya ketika harus menjajal ilmu, dengan sengaja menggigitkan ular ke tangan. Mulai ular level rendah sampai pada ular yang terkenal sangat berbisa, seperti cobra. Dwi menunjukkan tangannya, terdapat beberapa bekas gigitan ular. Tapi beruntung, Tuhan masih memberikan keselamatan dan niat untuk menyerap ilmu tergolong berhasil.
Wanita paruh baya ini sudah tak terhitung lagi, menolong warga yang ketakutan, gara gara di dalam rumahnya kemasukan ular atau kena gigitan ular berbisa. Semua ia jalani dengan penuh keikhlasan, tanpa mematok biaya.
Pernah ada pengalaman lucu, saat ia masih perawan. Kebetulan seorang perjaka digigit ular dekat bagian kemaluan, saat buang air besar di bawah rumpun bambu. Warga sekitar pun geger, begitu tahu yang akan mengobati adalah pawang wanita. Demi menyelamatkan nyawa pemuda tersebut, Dwi tetap turun tangan.
Dwi kini mempunyai dua anak. Anak keduanya, Febrina Dyah Ayu yang sekarang bekerja di Pasuruan Jatim, kelihatan sejak kecil punya bakat untuk mewarisi ilmu tersebut. Febrina juga sudah akrab dengan ular, sejak usia belia. Tapi anaknya laki laki yang sulung, justru sangat takut dengan ular.
Dwi Ruliati tak ingin memaksakan semua anaknya harus sama mengikuti jejaknya, karena bagaimanapun mereka menyimpan potensi dan jalan yang berbeda beda. (Wahyu Adi)
Sumber: R2B Rembang
Editor: Anto Sidharta
Ruliati, Perempuan Rembang yang Jadi Pawang Ular
Kaum wanita umumnya takut dengan ular, apalagi ular berbisa. Tapi di Desa Pandean Kecamatan Rembang Kota, Jawa Tengah, ada seorang perempuan yang berprofesi menjadi pawang ular. Konon pada awal memperdalam ilmu, harus berani digigit berbagai jenis ular.

Senin, 17 Jun 2013 17:10 WIB


Ruliati, Rembang, Pawang Ular
BERITA LAINNYA - NUSANTARA
Warga Sukoharjo Kembali Keluhkan Limbah PT RUM
Akibat limbah yang dihasilkan, warga sering merasa mual, pusing hingga sesak napas.
Aktivis Lingkungan Malang Gaungkan Gerakan Puasa Sampah Plastik
Komunitas Envigreen Society UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyebut Kali Brantas telah tercemar limbah sampah plastik
Rangkaian Kekerasan di Papua Tukang Ojek Tewas Tertembak di Kabupaten Puncak
"Tentunya ini juga akan menjadi perhatian dari Pak Bupati. Ojek yang ada di Kota Ilaga membatasi aktivitasnya kalau keluar Kota Ilaga."
Ramadan Muslim Eropa Bantu Warga Aceh
Komunitas ini berpusat di Koln, Jerman.
Puluhan Nelayan Aceh Ditangkap di Thailand
Para nelayan itu ditangkap pada 9 April 2021.
Solo Terbitkan Aturan Ibadah Puasa Ramadhan
Kebijakan ini termasuk pelarangan penyelenggaraan buka bersama maupun sahur on the road
Ratusan Aset Daerah di Balikpapan Tak Bersertifikat
Ini diketahui dari hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) beberapa waktu lalu
Kapolda Papua Evakuasi Warga di Beoga Tidak Mudah
Kapolda Papua mengakui proses evakuasi warga tidak mudah.
Daging Meugang Naik Puluhan Ribu Rupiah per Kilogram
Stok daging sapi menipis.
Gempa Malang Pengungsi Butuh Bantuan Makanan
"Sampai sekarang tak ada makanan. Di rumah tak ada air, tak bisa masak. Takut."
Ramadan Komunitas Banokeling Banyumas Mulai Puasa Rabu
"Untuk menentukan awal puasa, menggunakan rumus Sanemro, maka Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu. Berarti kan enam. Hari keenam. Nah loro (duanya), itu dari Wage, Kliwon,”
Polda Jambi Tutup 300 Sumur Minyak Ilegal
Sumur minyak illegal bahkan merusak kawasan taman hutan rakyat (tahura) di Kabupaten Batanghari
Jelang Sekolah Tatap Muka Dinkes Tulungagung Gencarkan Vaksinasi Guru SMP dan SMA
Vaksinasi dilakukan karena siswa tingkat SMP dan SMA akan melaksanakan ujian tatap muka
Pandemi Komunitas Banokeling Banyumas Batasi Peserta Ritual Adat
“Protokol kesehatan semuanya menggunakan masker sih. Tetap dibatasi, aturan pemerintah harus dipatuhi."
RS Hasan Sadikin Rampung Pisahkan Bayi Kembar Siam dalam 2 Jam
"Itu kira-kira butuh waktu selama dua jam. Pukul 17.00 WIB tadi sudah berhasil dirampungkan,”
UNS Solo Uji Coba Kuliah Tatap Muka
Hari pertama uji coba perkuliahan tatap muka digelar di Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Keolahragaan.
PN Solo Tolak Gugatan Praperadilan Kasus Penangkapan Mahasiswa Pengkritik Gibran
Hakim tunggal PN Solo menilai pemohon gugatan praperadilan tidak memiliki hak atau kualifikasi beperkara (legal standing) untuk mengajukan gugatan ini.
Jokowi Minta Pencarian Korban Hilang Banjir NTT Dipercepat
Ia khawatir evakuasi akan semakin sulit jika ada bencana lain yang diakibatkan siklon Seroja
Faktor Penyebab Durian di Banyumas Gagal Berbuah Tahun Ini
“Tahun ini, itu hampir 80 persen gagal."
Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tetapkan Banjir NTT Jadi Bencana Nasional
"Nampaknya status kejadian bencana di NTT ini tidak mungkin bisa dihadapi oleh skala kabupaten atau provinsi saja. Dengan kerusakan yang sedemikian hebat, baik itu korban jiwa, maupun yang terdampak."
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Ramadan Kelabu Korban Gempa Malang
Kabar Baru Jam 7
Maqam Ibrahim: Mengaji Artefak Arkeologi
Kebebasan dalam Berpakaian
Kabar Baru Jam 8