NUSANTARA

Pemda NTB Minta Sekolah Tekan Angka DO

"Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB meminta agar sekolah tingkat SD hingga SMA sederajat dapat menekan angka Drop Out (DO)."

Radio Global FM

Pemda NTB Minta Sekolah Tekan Angka DO
NTB, putus sekolah, mataram

KBR68H, Mataram- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) NTB meminta agar sekolah tingkat SD hingga SMA sederajat dapat menekan angka putus sekolah atau Drop Out (DO). Caranya dengan melakukan terobosan terhadap efektifitas program pendidikan menengah universal. Sekolah harus memastikan bahwa jumlah siswa yang masuk harus sama dengan jumlah siswa yang keluar atau lulus. Artinya, tidak ada seorang siswa pun yang berhenti atau DO di tengah jalan karena adanya alasan-alasan seperti tidak ada biaya. 

” Kami Dikpora provinsi dan 10 Dikpora kabupaten/kota sepakat untuk menekan angka DO menuju nol di tingkat sekolah. Makanya kami meminta agar sekolah dapat secara maksimal mengawal penuntasan wajib belajar (wajar) 9 tahun. Jangan sampai ada siswa yang DO di sekolah,” kata Kepala Dikpora NTB, H. L. Syafi’i.

Syafi’i menegaskan, tidak boleh lagi ada siswa yang DO karena alasan tidak punya biaya. Hal itu karena setiap sekolah telah mendapatkan beberapa bantuan pendidikan dari pemerintah, seperti Biaya Operasional Sekolah (BOS). Jumlah siswa miskin di sekolah akan sangat mempengaruhi jumlah dana BOS yang diterima sekolah bersangkutan. Dalam hal ini, data pokok pendidikan tingkat SD hingga SMA sederajat harus dikirim paling lambat bulan Agustus bersamaan dengan laporan penggunaan dana BOS.

Data Dikpora NTB, pada tahun 2008, angka drop out di SD/MI mencapai 1,17 persen persen, pada tahun 2011 turun menjadi 0,90 persen. Tingkat SMP/MTs, 2008 sebesar 3,93 persen, pada tahun 2011 turun menjadi 0,92 persen. Tingkat SMA/MA/SMK, pada tahun 2008 sebesar 8,03 persen, pada tahun 2011 turun menjadi 1,88 persen. Pada tahun 2011/2012 persentasenya untuk tingkat SD/MI sebesar 0,33 persen, tingkat SMP/Mts sebesar 0,65 persen dan tingkat SMA/SMK/MA sebesar 1,77 persen.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Editor: Suryawijayanti 

  • NTB
  • putus sekolah
  • mataram

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!