NUSANTARA

PAD Sektor Perikanan Kalbar Belum Maksimal

PAD Sektor Perikanan Kalbar Belum Maksimal
PAD, kalbar, perikanan

KBR68H, Pontianak- Upaya Pemprov Kalbar dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) tetap bertitik tolak pada sektor perikanan. Menurut Anggota Fraksi PPP DPRD Kalbar, Suhardi, sektor perikanan memiliki peluang cukup besar dalam menyumbangkan PAD bagi Kalbar. Betapa tidak, katanya potensi kekayaan alam berupa ikan laut di kawasan Kalbar cukup besar.

Potensi sektor perikanan di kabupaten-kabupaten dinilai melebihi daerah lainnya di Indonesia. Namun, hingga saat ini penggarapan sektor perikanan belum mampu meningkatkan PAD kabupaten-kabupaten dan Provinsi Kalbar.

Diakuinya, beberapa sumber yang mestinya bisa dijadikan sumber pendapatan belum bisa dilakukan. Hal ini, ungkap politisi muda PPP tidak terlepas dari minimnya sarana yang disediakan oleh pemkab, sehingga sumber PAD yang diharapkan dari sektor perikanan belum banyak.

Sejumlah sarana yang mestinya disediakan pemkab terkait dengan sektor ini adalah tempat pelelangan ikan, tempat penyandaran perahu ikan, serta sejumlah sarana penunjang lainnya.

Dari penyediaan sarana itu, dipastikan pemkab bisa menarik retribusi yang sekaligus menjadi PAD Kalbar.

Mengatasi masalah ini, jelas Suhardi pemprov sudah bisa mulai dengan langkah awal untuk meningkatkan taraf hidup nelayan.

Kapal ikan ini direncanakan digunakan oleh nelayan di kabupaten untuk menangkap ikan. Penggarapan kapal ikan ini bertujuan untuk meningkatkan penghasilan nelayan. Karena kapal yang hendak dibuat ini kapasitas dan ukurannya lebih besar daripada yang dipakai sekarang. Demikian pula jangkauan berlayarnya jauh lebih luas.

Suhardi menambahkan yang menjadi permasalahan bagi nelayan adalah belum jelasnya harga dan pangsa pasar yang ada di Kalbar. 

Sumber: Radio Volare FM

Editor: Suryawijayanti 

  • PAD
  • kalbar
  • perikanan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!