NUSANTARA

Lokasi PRJ Akan Dipindahkan Kembali ke Monas

"KBR68H,Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memindahkan lokasi Pekan Raya Jakarta,PRJ ke Monas."

Pipit Permatasari

Lokasi PRJ Akan Dipindahkan Kembali ke Monas
PRJ, dipindah ke monas, kemayoran, joko widodo

KBR68H,Jakarta -  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memindahkan lokasi Pekan Raya Jakarta,PRJ ke Monas.  Sebelumnya, tiap tahun PRJ selalu diselenggarakan di Kemayoran. Pemindahan lokasi itu lantaran pelaksanaan PRJ saat ini lebih menonjolkan kepentingan bisnis besar dan mengejar keuntungan. Padahal kata Gubernur DKI Jakarta, tujuan awal diselenggarakannya PRJ untuk menghibur warga DKI Jakarta.

"Kita tidak mau memindahkan. Tetapi yang paling penting arahnya dibenarkan. Supaya PRJ kembali kepada tujuan semula untuk mempromosikan, membuat showroom-showroom bagi promosi usaha kecil yang berbasis budaya," Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (3/6).

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menambahkan,  rencananya pelaksanaan PRJ bakal dikombinasikan antara usaha kecil, menengah dan memamerkan produk- produk yang berbasis budaya. PRJ pernah digelar di Monas sebelum akhirnya dipindahkan ke Kemayoran.

Sebelumnya, Pemerintah Daerah DKI Jakarta berencana mengubah konsep pameran Pekan Raya Jakarta (PRJ).  Joko Widodo mengatakan, PRJ selama ini tidak mengedepan produk-produk budaya Betawi. Dia berjanji, tidak lagi menonjolkan sisi komersil dalam pameran terbesar se-Asia Tenggara itu.

Pekan ini, Jakarta Fair Kemayoran atau Pekan Raya Jakarta akan kembali digelar. Penyelenggara menargetkan transaksi senilai 4,5 triliun rupiah dari acara tersebut. Penyelenggara memperkirakan 4,8 juta orang akan mengunjungi pameran yang diikuti lebih dari 2.600 peserta tersebut.

Editor: Doddy Rosadi

  • PRJ
  • dipindah ke monas
  • kemayoran
  • joko widodo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!