NUSANTARA

Tolak Reklamasi di Pantai Watu Gajah, Warga Rembang Demo

"“Kami menuntut keadilan terkait proyek yang disinyalir reklamasi. Soalnya abrasi semakin menjadi-jadi,“"

Musyafa

aksi tolak reklamasi
Warga desa Sumbersari, Kabupaten Rembang, Jateng aksi tolak reklamasi di pinggir pantai Watu Gajah, Senin (22/05/23). (KBR/Musyafa).

KBR, Rembang- Puluhan warga Desa Sumbersari, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jateng menggelar aksi ke balai desa setempat, Senin (22 Mei 2023) . Mereka mendesak pengurukan pantai yang diduga reklamasi oleh PT BRTK, untuk dihentikan total.

Warga  khawatir pengurukan akan memperparah bencana abrasi. Alasannya lokasi  berada di kawasan pantai Watu Gajah Sumbersari.

Koordinator aksi, Eko Mauli Imron menjelaskan dari awal pihaknya tidak menerima sosialisasi. Padahal dampak reklamasi, memicu abrasi kian mencemaskan. Ia menuntut pemerintah desa juga ikut bertanggung jawab.

“Kami menuntut keadilan terkait proyek yang disinyalir reklamasi. Soalnya abrasi semakin menjadi-jadi,“ kata Eko.

Eko mendesak pemerintah jangan sampai memberikan izin reklamasi, karena belum ada persetujuan dari masyarakat sekitar.

“Belum ada rapat dengan kami. Lha wong izin lingkungan aja belum ada, apalagi Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan hidup-Red),“ bebernya.

Baca juga:

- Polda Jateng Usut 6 Kasus Tambang Ilegal

- Tolak Aktivitas Tambang, Warga Rembang Blokir Jalan

Koordinator aksi, Eko Mauli Imron memperkirakan pengurukan pantai berlangsung sejak 2019 lalu. Menurutnya, pihak perusahaan yang menangani proyek tersebut, harus menjelaskan secara gamblang kepada masyarakat.

Mengingat ketika terjadi bencana abrasi, warga pula yang merasakan penderitaan.

“Arus kan semakin kuat akibat reklamasi ini. Kami ingin perusahaan juga memanusiakan manusia, hadir dan warga diajak rembugan, apa keuntungan dan kekurangan untuk warga,“ imbuhnya.

Dalam audiensi kali ini, perwakilan PT BRTK tidak hadir. Setelah ditemui Kepala Desa Sumbersari, Sak’roni, kemudian perwakilan dari Polsek dan Kecamatan Kragan,  menyepakati menutup sementara seluruh kegiatan yang ada di PT BRTK, sampai digelar pertemuan selanjutnya.  Selain itu pertemuan menyepakati melepas papan tulisan Watu Gajah yang terpasang di pinggir jalan raya Desa Sumbersari. 

Pertemuan juga menyepakati menuntut manajemen perusahaan PT BRTK hadir pada pertemuan berikutnya.
Pemerintah Desa Sumbersari akan mengirimkan surat kepada PT BRTK, untuk menentukan pelaksanaan audiensi lanjutan, paling lama 30 hari, terhitung sejak   Senin   (22/05).

Editor: Rony Sitanggang

  • tambang
  • tolak tambang
  • rembang
  • Pantai Watu Gajah
  • PT BRTK

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!