NASIONAL

Satgas Pangan Polres Cimahi Incar Penimbun Stok Telur Ayam

"Luthfi mengeklaim, sudah mengantongi nama-nama agen yang diduga menimbun stok telur ayam, dan melakukan permainan harga yang tak wajar."

Shafira Aurel

Telur Ayam
Ilustrasi. Pekerja menaikkan telur ayam ke atas kendaraan untuk segera didistribusikan (14/6/2020). (Foto: ANTARA/Basri Marzuki)

KBR, Jawa Barat - Satuan Tugas Pangan Polres Cimahi, Jawa Barat siap menindak agen-agen penjualan yang terbukti melakukan penimbunan stok telur ayam.

Ketua Satgas Pangan Polres Cimahi, Luthfi Olot Gigantara mengatakan, jajarannya akan terus melakukan penelusuran mendalam terkait permasalahan harga telur ayam yang kini melonjak tinggi.

Luthfi mengeklaim, sudah mengantongi nama-nama agen yang diduga menimbun stok telur ayam, dan melakukan permainan harga yang tak wajar.

"Beberapa nama agen baik dari daging ayam dan telur yang mana nanti informasi tersebut akan kami telusuri lebih lanjut. Dan akan kami lakukan penyelidikan apakah betul harga-harga tersebut sudah naik ditingkat agen, dan stoknya apakah ditimbun atau memang ada permainan antara agen sampai ke konsumen terakhir," ujar Luthfi Gigantara, saat melakukan operasi di Pasar Atas Cimahi, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023).

Luthfi menambahkan, saat meninjau ke Pasar Atas Cimahi, diketahui bahwa harga telur ayam berada di kisaran Rp32.000 - Rp33.000 per kilogram. "Kenaikan ini sudah berlangsung selama hampir tiga pekan," ujarnya.

Baca juga:

- Telur Melambung, Pemerintah Didorong Gelar Operasi Pasar

- IKAPPI: Kenaikan Harga Telur Tidak Wajar

Ancam Inflasi

Di lain pihak, pemerintah diminta mewaspadai ancaman inflasi akibat tingginya harga telur.

Pengamat ekonomi Indef, Tauhid Ahmad menyarankan agar operasi pasar segera dilakukan untuk menekan harga.

Menurutnya, telur menjadi komoditas penyumbang inflasi selain cabai dan minyak goreng.

"Ya sudah pasti, saya lupa kontribusinya berapa aja, kemarin kan cabai sekarang telur. Pemerintah harus terang-terangan biasanya saat mengumumkan inflasi, melakukan operasi pasar, mau nggak mau melakukan operasi pasar dengan memotong jalur tadi (distribusi)," kata Tauhid kepada KBR, Selasa (23/5/2023).

Tauhid menambahkan, pemerintah perlu bertindak cepat mengatasi gejolak harga telur. Tujuannya, agar harganya bisa kembali normal dan terkendali di pasaran.

Editor: Fadli

  • telur ayam
  • Satgas Pangan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!