Bagikan:

Sungai Watch Kumpulkan 5 Ton Sampah di Taman Nasional Alas Purwo

"Bisa seperti dari daerah Bali atau Pantai Boom yang sampahnya datang dari kota Banyuwangi sana"

NUSANTARA

Senin, 30 Mei 2022 13:51 WIB

Sungai Watch Kumpulkan 5 Ton Sampah di Taman Nasional Alas Purwo

Sampah yang dikumpulkan Sungai Watch di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Senin (30/5/22). (Foto: Dok Humas Pemkab Banyuwangi)

KBR, Banyuwangi - Sekitar 5 ton lebih sampah berhasil dikumpulkan dari kawasan Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.

Co-founder Sungai Watch, Gary Bencheghib mengatakan, 5 ton sampah itu dikumpulkan 25 petugas yang dibantu relawan selama 6 hari, dengan menyisir 25 titik sepanjang 15 kilometer garis pantai yang ada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.

“Yang paling banyak kita lihat adalah sandal, sampah yang ada di Alas Purwo ini datang dari laut, tidak datang dari sini (Taman Nasional Alas Purwo). Bisa seperti dari daerah Bali atau Pantai Boom yang sampahnya datang dari kota Banyuwangi sana. Yang ke dua styrofoam yang sudah rusak dan hancur di laut. Untuk beratnya nomor 1 adalah sandal tapi volume adalah syrofoam,” katanya di Banyuwangi, Senin (30/5/2022).

Gary Bencheghib menambahkan, 5 ton an sampah itu telah diangkut dari Taman Nasional Alas Purwo ke sejumlah tempat pembuangan sampah akhir di wilayah Banyuwangi.

"Sungai Watch menerjunkan 8 unit armada truk ke Taman Nasional Alas Purwo untuk mengangkut sampah," jelasnya.

Baca:

Selain membersihkan sampah, Sungai Watch jug akan memasang 20 jaring di sungai yang ada di Banyuwangi selatan.

"Pemasangan jarring itu akan dimulai pada awal bulan Juni akan datang. Pemasangan jaring di sungai ini untuk membersihkan sampah, sebab banyak sampah dari sungai yang terbawa hingga ke laut," pungkas Gary Bencheghib.

Editor: Kurniati Syahdan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Riset: Minim Pemimpin Perempuan di Industri Keuangan

Kabar Baru Jam 7

Kabar Baru Jam 8

Ekspor Makanan Laut Jepang Turun Drastis

Strategi Bertahan UMKM saat Harga Gula Naik

Most Popular / Trending