HEADLINE

Jumlah Kasus COVID-19 pada Anak Naik Terus

 Jumlah Kasus COVID-19 pada Anak Naik Terus

KBR, Jakarta - Jumlah anak yang positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia semakin bertambah. 

Anggota Tim COVID-19 Anak di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat, Finny Fitry Yani menyebut secara nasional pasien anak-anak yang terinfeksi COVID-19, jumlahnya cukup tinggi. 

Fakta ini, kata Finny, harus menjadi perhatian serius dari semua pihak.

"Apakah kita perlu cemas, seberapa besar sih kasus COVID-19 anak di Indonesia? Dari total 1.718.575 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 se-Indonesia hingga 10 Mei 2021, ada anak balita 2,8 persen, dan anak usia 6-18 tahun 9,5 persen. Angka kematiannya, masing-masing adalah 0,6 persen dan 0,7 persen. Jadi kita lihat proporsinya cukup tinggi," ujar Finny Fitry Yani saat diskusi daring Webinar Siaga COVID-19: Antara Sekolah Gaya Baru, Lebaran dan Liburan pada Selasa (11/5/2021).

Finny yang juga staf Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Lampung menambahkan, jumlah pasien anak terinfeksi virus korona khusus di Sumatera Barat penambahannya cukup pesat.

Dalam tempo sepuluh bulan atau sejak Agustus tahun lalu hingga 8 Mei kemarin, pasien anak terinfeksi COVID-19 bertambah lebih dari 4 ribu orang. Terbanyak berusia antara 10 hingga 18 tahun.

"Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan pada 14 Agustus 2020 hanya 150 orang anak yang positif, namun pada 8 Mei 2021 melonjak menjadi 5.092 orang, 69 orang dirawat di RSUP M Djamil dan meninggal 3 orang," tutur Finny.

Ditambahkannya, sejak dibuka kembali sekolah tatap muka di Sumbar pada Januari hingga Mei 2021 terdapat penambahan kasus baru COVID-19 pada anak sebanyak 2.305 orang.

"Khawatirnya terjadi fenomena gunung es yaitu dari 2.305 kasus tersebut, banyak lagi yang belum terungkap karena tidak adanya pemeriksaan," prihatin Finny.

Editor: Fadli Gaper

  • Covid-19
  • Pasien anak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!