BERITA

Penyelundupan Gading Gajah Marak di Wilayah Perbatasan, Ini Usulan WWF

"WWF perwakilan Kalimantan Utara Agus Suyitno mengatakan akan mengusulkan pengecekan DNA terhadap gading gajah."

Adhima Soekotjo

Penyelundupan Gading Gajah Marak di Wilayah Perbatasan, Ini Usulan WWF
Gading gajah yang berhasil disita Bea Cukai Nunukan pada Sabtu (13/05). Rencananya 4 buah gading gajah tersebut akan dibawa ke Flores untuk mahar pernikahan. (Foto: Adhima Soekotjo/KBR)


KBR, Nunukan – Lembaga konservasi dunia World Wide Fund for Nature (WWF) segera berkoordinasi dengan penyidik dan penegak hukum kasus dugaan penyelundupan gading gajah dari Malaysia melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Utara. WWF perwakilan Kalimantan Utara Agus Suyitno mengatakan akan mengusulkan pengecekan DNA terhadap gading gajah. Langkah itu, kata dia, untuk memastikan asal usul gajah.

"Untuk memastikan gading gajah itu sumbernya  dari mana? Apakah dari Sabah Malaysia, jenis gajah Borneo atau gajah Sumatera atau gajah yang dari daratan Asia lainnya," kata Agus Suyitno di Nunukan, Minggu (21/5).


Sehingga, lanjut Agus, dengan begitu tim penyidik dapat memetakan rantai perdagangan internasional dan lokasi perburuan gajah.


Agus Suyitno pun menjelaskan, populasi gajah di Hutan Kalimantan yang masuk wilayah Indonesia diperkirakan tersisa 20 hingga 80 ekor. Sedangkan populasi gajah di Hutan Kalimantan yang masuk kawasan Sabah Malaysia diperkirakan mencapai 1.500 ekor.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/05-2017/penyidik_kehutanan_samarinda_duga_perburuan_gajah_marak_di_malaysia/90189.html">Penyidik Kehutanan Samarinda Duga Perburuan Gajah Marak di Malaysia</a></b> </li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/04-2017/dalam_tujuh_tahun__44_ekor_gajah_di_aceh_mati_karena_ulah_manusia/89871.html">Dalam 7 Tahun, 44 Gajah di Aceh Mati Karena Ulah Manusia</a></b> </li></ul>
    

    WWF memperkirakan jika perburuan gajah tak segera dihentikan maka pemburu juga akan mengincar gajah-gajah di Hutan Sebuku, Kalimantan.

    "Kami sudah koordinasi dengan masyarakat di Nunukan yang ada habitat, untuk di Kalimantan dipastikan  tidak ada perburuan gajah. Nah asumsinya itu adalah dari luar Kalimantan, bisa dari Sabah atau dari tempat lain," imbuh Agus Suyitno.


    Selama 2017, Bea Cukai Kabupaten Nunukan telah tiga kali menggagalkan penyelundupan gading gajah dari Malaysia melalui Pelabuan Tunon Taka Nunukan. Ketiga pelaku penyelundupan berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dari 3 kali upaya penyelundupan dari negeri jiran itu, Bea Cukai Nunukan menyita delapan buah gading gajah.

    Baca juga:

      <li><b><a href="http://kbr.id/berita/03-2017/kejagung_wildlife_conservation_perkuat_kemampuan_jaksa_tangani_perdagangan_satwa_liar/89029.html">Penguatan Jaksa Tangani Kasus Perdagangan Satwa Liar</a></b> </li>
      
      <li><b><a href="http://kbr.id/berita/05-2017/bayi_gajah_ditemukan_mati__di_alur_sungai_pidie/90004.html">Bayi Gajah Ditemukan Mati di Aliran Sungai Pidie</a></b> </li></ul>
      



      Editor: Nurika Manan

  • gading gajah
  • penyelundupan
  • penyelundupan gading
  • WWF
  • nunukan
  • wilayah perbatasan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!