BERITA

Pemkab Bondowoso Kembangkan Kluster Kopi Tahap 2

"Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Muhammad Erfan optimistis pengembangan kluster kedua akan berhasil"

Friska Kalia

Pemkab Bondowoso Kembangkan Kluster Kopi Tahap 2
Foto: Friska Kalia

KBR, Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur segera mengembangkan kluster kopi tahap dua. Ini dibuat agar Bondowoso dapat memenuhi tingginya permintaan kopi arabika. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso, Muhammad Erfan optimistis pengembangan kluster kedua akan berhasil. Sebab kluster kopi di lereng Ijen Raung tahap pertama menggembirakan.

“Kami terus melakukan pengembangan. Kita akan bentuk kelompok tani untuk masuk dalam kluster tahap kedua. Yang ada sekarang baru 41 kelompok untuk kisaran areal 3.000 hektar, padahal kita masih ada 6.000 hektar lebih lahan kopi,” kata Muhammad Erfan kepada KBR, Selasa, 24 Mei 2016.

Sejak dimulai pada 2011 lalu, kluster kopi terbukti mampu mengakselerasi produksi kopi rakyat di Bondowoso, hingga bisa menembus pasar ekspor. Dalam kluster ini, petani diminta memaksimalkan produksi dan mempertahankan cita rasa khas Bondowoso.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso memprediksi jumlah kluster petani kopi akan menyentuh angka 60 kelompok tani dengan luas areal kopi mencapai 13 ribu hektar.

Sedangkan berdasarkan catatan Dishutbun, saat ini ada sekitar 7.300 hektar lahan kopi di Bondowoso. Sebanyak 3.000 diantaranya sudah masuk dalam kluster kopi tahap pertama. Sementara sisanya ditargetkan bisa masuk dalam kluster tahap kedua.

Pemkab Bondowoso akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) dan Bank Indonesia.

Editor: Damar Fery Ardiyan 

  • Ekspor Kopi Bondowoso
  • kopi arabika
  • petani kopi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!