BERITA

Pemkab Banyumas Dorong Penderes Kembangkan Produksi Gula Kelapa Cair

"Gula kelapa cair relatif lebih aman dikonsumsi lantaran tidak membutuhkan bahan kimia untuk pengeras (perekat gula)"

Muhamad Ridlo Susanto

Pemkab Banyumas Dorong Penderes Kembangkan Produksi Gula Kelapa Cair
Penderes nipah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Foto: Ridlo Susanto

KBR, Banyumas – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mendorong petani dan penderes nira mengembangkan produksi gula kelapa cair. Menurut Kepala Seksi Industri Hasil Hutan dan Pertanian Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Banyumas, Sugito, komoditas ini bernilai ekonomi tinggi dan lebih strategis untuk memenuhi kebutuhan industri.

Sementara proses produksi gula kelapa cair lebih efisien ketimbang gula kelapa biasa. Sebab, proses pembuatannya tidak sampai pada tahap pengentalan. Dia juga mengklaim, gula kelapa cair relatif lebih aman dikonsumsi lantaran tidak membutuhkan bahan kimia untuk pengeras (perekat gula).

"Gula kelapa cair ini sangat startegis. Karena bisa untuk membuat sirup. Tinggal mengasih warna dan rasa. Mau diberi rasa durian, vanili dan sebagainya. Ini sudah menjadi sirup. Bisa juga dibuat kecap. Tinggal diberi bumbu kecap, sudah jadi kecap. Proses produksinya, nira kemudian dipanaskan. Dalam break tertentu dihentikan sehingga tidak sampai mengendap," ungkapnya kepada KBR, Senin, 2 Mei 2016.

Hingga saat ini, kata Sugito, baru ada satu sentra gula cair, yakni di Kecamatan Cilongok. Kapasitas produksi usaha ini mencapai 35 ton per pekan. Padahal, kebutuhan gula cair untuk sirup dan kecap sudah mencapai 100 ton per pekan.

Banyumas merupakan sentra penghasil gula terbesar di Jawa Tengah dengan rata-rata produksi mencapai 65 ribu ton per tahun. Luas tanaman kelapa di Banyumas mencapai 17.814 hektare. Selain mengembangkan gula kelapa cair, Banyumas juga mengembangkan bibit kelapa genjah untuk meregenerasi pohon kelapa yang sebagian besar sudah berusia lebih dari 25 tahun.


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • gula
  • kelapa
  • Pemkab Banyuwangi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!