KBR, Solo - Sudah sejak lama Museum Radya Pustaka di Solo Jawa Tengah mengalami krisis anggaran. Karena itu pengelola museum tertua di Indonesia itu terus melakukan pengetatan anggaran.
Juru bicara Komite Museum Radya Pustaka Solo, Purnomo Subagyo mengatakan penghematan dilakukan dengan memangkas gaji atau honor pengelola museum. Menurut Purnomo, pemangkasan honor mencapai lebih dari 40 persen demi keberlangsungan operasional museum.
"Berbagai cara kami lakukan agar museum terus dinikmati masyarakat. Gaji Komite yang biasanya Rp3 juta rupiah per bulan dipotong jadi Rp1,8 juta. Itu hampir 40 persen. Ada empat orang Komite Museum. Kemudian honor untuk Pembina Museum sebesar Rp1 juta rupiah per bulan, kita hapus. Tidak ada lagi honor untuk Pembina Museum. Kemudian berbagai kegiatan di museum, misalnya Pawukon, acara sambut bulan Suro, dan sebagainya yang jadi ajang promosi sudah tidak ada lagi. Tidak ada biaya untuk itu," kata Purnomo Subagyo.
Museum yang terletak di Jl Slamet Riyadi Surakarta itu sempat tutup sementara selama beberapa hari, pada 13-15 April 2016. Museum tutup karena tidak mampu membayar karyawan, sementara dana operasional semakin sedikit.
Karyawan museum meliputi perawat koleksi, pustakawan hingga pemandu wisata. Gaji atau honor bulanan untuk karyawan bahkan tidak bisa dibayarkan sejak Januari. Pemasukan dari tiket masuk juga tidak cukup untuk membayar tagihan listrik bulanan.
Krisis anggaran di Museum Radya Pustaka terjadi karena aturan kebijakan pemerintah pusat soal dana hibah. Dana hibah hanya boleh diberikan kepada lembaga yang sudah berbadan hukum. Sedangkan Museum Radyapustaka belum menjadi lembaga berbadan hukum.
Purnomo mengatakan pengelola sudah mengajukan anggaran senilai Rp400 juta ke pemerintah daerah untuk operasional museum. Dari jumlah itu yang disetujui hanya Rp300 juta rupiah untuk satu tahun. Dari jumlah Rp300 juta itu, setengahnya digunakan untuk gaji atau honor pegawai dan sebagian lagi untuk operasional museum.
Kebutuhan gaji untuk 12 karyawan per bulan sekitar Rp 17 juta. Sementara untuk listrik sekitar Rp4 juta dan perawatan museum Rp4 juta per bulan.
Setelah mendapat jaminan dana hibah dari Pemerintah Kota Solo, pengelola Museum Radya Pustaka kembali membuka operasional museum. Selama ini museum ini mengandalkan pendapatan atau pemasukan dari tiket masuk. Setiap bulan pemasukan dari tiket berkisar Rp1 juta hingga Rp3 juta rupiah per bulan.
Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia. Museum ini didirikan pada 18 Oktober 1890, oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV, pepatih dalem pada masa pemerintahan Pakubuwono IX dan Pakubuwono X.
Editor: Agus Luqman
Krisis Anggaran, Museum Tertua di Indonesia Pangkas Honor Pengelola
"Gaji anggota Komite biasanya Rp3 juta rupiah per bulan dipotong jadi Rp1,8 juta. Berbagai kegiatan budaya & promosi tidak ada lagi. Tidak ada biaya," kata Juru bicara Komite Museum Purnomo Subagyo.

Bagian depan Museum Radya Pustaka, Surakarta, Jawa Tengah. (Foto: surakarta.go.id/Publik Domain)
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
BERITA LAINNYA - NUSANTARA
Produk Impor Asal Tiongkok Membanjiri Pasar di Rembang, Jawa Tengah
"Sudah menjadi kesepakatan antar negara, terkait pasar bebas"
Menteri Investasi: Kerusuhan di Rempang karena Kesalahpahaman
Pemicunya yaitu informasi terkait adanya relokasi atau penggusuran terhadap masyarakat setempat.
Kebakaran Padam, Taman Nasional Baluran Dibuka Kembali
“Kita akan melakukan pengetatan, terutama yang di pintu masuk wisata, para pengunjung akan kita lakukan edukasi."
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Korban Tuntut Keadilan
“Yang kita tuntut tentu pejabat tertinggi di Kepolisian Daerah Jawa Timur yang menjabat saat terjadi peristiwa yaitu Nico Afinta,"
Dulu Bacapres, Kini Cak Imin Tak Masalah Jadi Bacawapres Anies
Cak Imin mengaku rela menjadi cawapres meski awalnya bakal menjadi calon presiden.
Bawaslu Banyuwangi Ingatkan Netralitas ASN Bermedia Sosial
“Kami mengimbau kepada ASN untuk tetap menjaga kondusifitas Banyuwangi"
Ribuan Hektare Hutan di Jatim Terbakar
“Ada sekitar 6171,5 hektare yang terbakar, ada yang mungkin abai, puntung rokok atau gimana ya mungkin faktor manusia,”
Kebakaran Meluas, Taman Nasional Baluran Ditutup
“Masih ditutup sampai tanggal 30 September sesuai edaran,"
Operasi Pasar di Kediri, Beras dan Telur Paling Laris
Beras Rp52 ribu per pak.
Gas Beracun, Ratusan Warga Aceh Timur Mengungsi
”Mengimbau masyarakat yang merasakan atau tercium bau yang seperti yang sudah-sudah itu, supaya untuk mengungsi dulu."
Siswa di Rempang Trauma, Mendikbud Diminta Segera Kirim Tim
"Jika ada petugas lewat ataupun berdiri di luar sana, mereka bersembunyi di bawah meja belajarnya. Luar biasa ketakutan mereka, ini tidak boleh kita biarkan."
Ribuan KK di Banyuwangi Menerima Bansos 10 Kg Beras
Total ada 122.047 KK yang menerima bansos beras.
Kaesang Gabung ke PSI, Gibran Enggan Komentar
"Tanya Kesang, tanya saja ke PSI. Jangan ke saya."
Kaesang Gabung ke PSI, Pengamat: Tidak Nyaman di PDIP
"Mestinya kan satu keluarga satu partai, ya mesti di pecat Jokowi kalau Kaesangnya ke PSI."
Komnas HAM Paparkan Temuan Awal PascaBentrokan di Rempang
Dampak asap gas air mata membuat Kepala SMP Negeri 22 Galang, seorang guru dan 10 siswa dilarikan ke fasilitas kesehatan.
Kekeringan, Lintas Agama di Banyuwangi Doa Minta Hujan
"Walaupun airnya menurun kami bersama gabungan Hippa, Hippa anggota dan tokoh masyarakat rembug dengan jalan doa bersama,”
Persiapan Pemindahan ASN ke IKN Nusantara 2024, Ada Pegawai Keberatan?
"Sampai hari ini tidak ada yang ke saya tidak mau dipindah, Justru ada ASN yang tidak masik dalam scenario pindah dia mengusulkan pindah."
Mati Diduga Karena Kelaparan, Walkot Kediri: Saya Kira Tidak
"Kalau kelaparan saya kira tidak, karena tetangga di situ sangat dekat dengan Bu Sri, tetangga juga sering memberikan makanan"
Poster Kaesang dengan Logo PSI Marak di Solo
Poster Kaesang-PSI itu terpasang di berbagai sudut kota Solo. Di persimpangan jalan, sekitar pasar tradisional, hingga jalanan yang padat lalu lintas.
Namaku Mawar, Gibran: Bukan Kaesang
"Kita nggak tahu Mawar itu siapa. Kok sudah menduga-duga itu adik saya, memangnya itu adik saya?"
Recent KBR Prime Podcast
Malaysia Larang Pengedaran Buku Diduga Hina ART RI
Kabut Asap Makin Tebal, Jambi dan Palembang Terapkan PJJ
Kabar Baru Jam 7
Polemik Dicabutnya Aturan Karpet Merah Eks Koruptor Nyaleg
Mahkamah Agung Batalkan Dua Ketentuan terkait Eks Napi Korupsi Nyaleg
Most Popular / Trending