KBR, Bandung– Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam, BKSDA, Jawa Barat akan melakukan investigasi terhadap pengelolaan Kebun Binatang Tamansari, Bandung. Investigasi akan dilakukan selama sepekan kedepan. Keputusan untuk melakukan investigasi diambil setelah BKSDA melakukan pemeriksaan terhadap seluruh satwa dna kondisi lingkungan kebun binatang tersebut hari ini, Jumat (13/5). Pemeriksaan dilakukan sebagai antisipasi deteksi dini kondisi hewan lainnya pasca matinya gajah sumatera bernama Yani pada Selasa (10/5) lalu akibat radang paru-paru.
Menanggapi buruknya kondisi satwa, Pengelola Kebun Binatang Tamansari Bandung mengaku hal itu disebabkan pihaknya mengalami kerugian. Menurut Kepala BKSDA Jawa Barat, Sylvana Ratina, pihak pengelola kebun binatang mengaku pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan ongkos operasional yang dikeluarkan. Kondisi ini berdampak terhadap tidak optimalnya tata kelola kebun binatang tersebut.
"(Dia) Diam saja kalau ditanya. Memang selama ini
memang katanya nombok (rugi) terus. Tidak seimbang antara karcis masuk dengan
pembiayaan. Saya bilang itu resiko LK (Lembaga Konservasi), selama berani
membuat LK, kewajibannya banyak yang harus dipenuhi," ujar Sylvana.
Sylvana memastikan pihaknya tetap akan meminta pengelola
Kebun Binatang bertanggung jawab atas kejadian matinya Yani serta kesehatan
satwa lainnnya di kebun binatang tersebut.
Editor: Malika