BERITA

Tujuh Kabupaten/Kota di NTB Siap Gelar Pilkada Serentak

"Kabupaten Dompu hingga kini belum dicairkan anggaran untuk proses Pilkada."

Tujuh Kabupaten/Kota di NTB Siap Gelar Pilkada Serentak
Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri) bersama Menkumham Yasonna Laoly (tengah) dan Wamenkeu Mardiasmo (kanan) menyampaikan paparan sesi I Rapat Kerja Persiapan Pilkada Serentak 2015 yang diselenggarakan oleh

KBR, Mataram - Panitia penyelenggara Pilkada di tujuh kabupaten/kota di NTB yang menggelar pilkada serentak 9 Desember nanti sudah dibekali anggaran melalui APBD masing-masing. Mereka sudah menandatangani Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) bersama masing-masing pemerintah daerah. Namun di Kabupaten Dompu hingga kini belum dicairkan anggaran untuk proses pilkada.

Anggota KPU NTB, Suhardi Soud mengatakan, sebagian besar pemerintah daerah sudah mencairkan anggaran untuk penyelenggara Pilkada. Sehingga Pemkab Dompu diharapkan segera mencairkan dana pilkada karena proses penyelenggaraan pilkada terus berjalan.

“Ternyata juga yang masih belum mencairkan anggaran itu Kabupaten Dompu. Tetapi pada prinsipnya NPHDnya sudah ditandatangani. Sekarang sedang diusahakan untuk segera melakukan pencairan dan rupanya belum dilakukan pencairan oleh pemda. Kita sudah instruksi ke KPU kabupaten agar tetap mendesak karena tahapan tidak boleh berhenti.” Kata Suhardi Soud, Sabtu (30/5/2015).

Suhardi Soud mengatakan, masing-masing daerah memiliki jumlah anggaran Pilkada yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan.

Namun ketujuh daerah yang melaksanakan pilkada itu memiliki dukungan anggaran lebih dari Rp100 miliar. Jumlah itu hanya untuk membiayai pilkada dalam satu putaran saja, karena dalam aturan sudah tidak ada lagi putaran kedua seperti yang dilakukan pada pilkada tahun-tahun sebelumnya.

Editor: Quinawaty Pasaribu

 

  • KPU NTB
  • KPU
  • anggaran pilkada

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!