BERITA

Tim SAR Upayakan Evakuasi Malam Hari

"Sebanyak empat generator disiapkan dalam proses pencarian. "

Tim SAR Upayakan Evakuasi Malam Hari
Petugas kepolisian tengah mengangkut barang korban longsor yang mengungsi dari Kampung Cibitung RW 15, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/5).

KBR, Bandung - Sebanyak empat generator digunakan tim SAR gabungan di lokasi longsor Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Seluruh generator ini digunakan untuk proses evakuasi korban pada malam hari. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Hendrawan, proses pencarian malam hari hanya dilakukan saat kondisi cuaca baik.

"Evakuasi hari pertama kita lakukan dari jam 15.00 sampai dengan 22.00. Kemudian hari kedua, kita lakukan dari jam 07.00 sampai dengan barusan 15.30 kita break dan kita akan coba lanjutkan malam hari ketika cuaca cukup. Tidak turun kabut, cuaca cerah visibility-nya bagus, kita akan lakukan penyinaran dengan generator yang ada dan peralatan yang ada," ujarnya di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/5/2015).

Hendrawan mengatakan, fasilitas pendukung proses pencarian malam hari cukup memadai dengan tersedianya sejumlah lampu berkapasitas besar, sehingga dapat menerangi lokasi bencana.

Berdasarkan pantauan KBR di lokasi longsor, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung sudah mulai menerangi lokasi longsor malam tadi. Tetapi proses evakuasi belum dimulai, akibat turunnya kabut yang cukup tebal.

Sedang pagi ini, proses evakuasi tengah dilanjutkan. BPBD Kabupaten Bandung menyatakan akan bersiaga 24 jam setiap hari di lokasi longsor yang diduga disebabkan ledakan pipa gas alam milik PT Star Energy Geothermal tersebut.

Editor: Damar Fery

  • Cibitung
  • Evakuasi
  • Tim SAR
  • longsor

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!