BERITA

Tak Siap Fasilitas UN, Ribuan Siswa di Kota Bogor Gunakan LJK

"Hanya saja, pelaksanaan ujian masih menggunakan sistem manual karena masih belum siapnya fasilitas pendukung."

Rafik Maeilana

Ujian nasional di bogor
Pelaksanaan Ujian Nasional di salah satu sekolah di Kota Bogor. (Foto: Rafik Maeilana)

KBR, Bogor - Sebanyak 19.442 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di Kota Bogor mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari ini. Hanya saja, pelaksanaan ujian masih menggunakan sistem manual karena masih belum siapnya fasilitas pendukung.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Edgar Suratman mengatakan, tahun ini ada 156 sekolah SMP dan MTS yang melaksanakan ujian. Karena belum semua sekolah siap melakukan ujian CBT, seluruh sekolah akhirnya kompak untuk melakulan ujian secara manual.


"Tahun ini belum, karena masih belum seiap semuanya. Dan di Indonesia juga masih sedikit yang ikut ujian dengan CBT. Tapi tahun depan kita sudah siap," katanya saat melakukan pantauan UN di SMP Negeri 1 Kota Bogor, Senin (04/05/2015).


Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Edgar Suratman optimistis, siswa SMP di wilayahnya bisa melaksanakan ujian dengan lancar. Selain itu, target hasil ujian akan jadi yang terbaik di Jawa Barat.


"Ya mudah-mudahan siswa bisa enjoy mengerjakan ujian. Karena tidak ada beban harus lulus dari ujian ini. Dan mudah-mudahan peringkat pun lebih baik dari tahun lalu," pungkasnya.


Hari ini, Ujian Nasional tingkat SMP mulai dilaksanakan hingga Kamis mendatang. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan, melakukan inspeksi mendadak pelaksanaan UN SMP dan sederajat di Solo, Jawa Tengah.


Pagi tadi, Anies memantau langsung tempat penyimpanan soal UN SMP di Solo dan menyaksikan pembukaan segel untuk memastikan soal yang ada di dalamnya dalam kondisi baik.



Editor: Quinawaty Pasaribu 

  • Ujian nasional
  • berbasis komputer
  • Kota Bogor
  • KBR

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!