BERITA

Sejumlah Perguruan Tinggi di Aceh Siap Terapkan Qanun

"Sejumlah Perguruan Tinggi di Provinsi Aceh, menyatakan siap menerapkan larangan bagi laki-laki dan perempuan belajar dalam satu kelas."

Erwin Jalaludin

Dirut Akkes Aceh Utara, Reza Musni. Foto : KBR/Erwin Jalaluddin
Sejumlah Perguruan Tinggi di Provinsi Aceh, menyatakan siap menerapkan larangan bagi laki-laki dan perempuan belajar dalam satu kelas.

KBR, Lhokseumawe – Sejumlah Perguruan Tinggi di Provinsi Aceh, menyatakan siap menerapkan larangan bagi laki-laki dan perempuan belajar dalam satu kelas. Qanun Kemaslahatan dan Ketertiban Umat (KKU) itu akan diberlakukan pada tahun akademik baru 2015/2016.

Direktur Akademi Kesehatan (Akkes) Aceh Utara, Reza Musni mengatakan, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi terhadap implementasi larangan tersebut kepada mahasiswa. Akan tetapi, qanun itu tidak berlaku untuk non muhrim.

” Insya Allah, sesuai dengan jadwal sosialisasi. Kalau Kami menargetkan di awal tahun ajaran baru ini Kita terapkan dulu. Karena ini sudah dipertengahan tahun ajaran, jadi gak mungkin, ” kata Reza, Selasa (5/5/2015).

Sementara itu menurut Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Malikussaleh, Hafifuddin, untuk terlaksananya larangan dimaksud di Kampus pemerintah daerah harus membantu fasilitas ruang belajar yang baru yang selama ini menjadi hambatan.

” Kalau kesiapan Kita dari dulu memang sudah Kita Persiapkan. Tapi, secara matang khusus untuk fasilitas Kita belum mendukung, ” ucap Hafifuddin.

Sebelumnya dalam paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, telah mengesahkan Qanun Kabupaten Aceh Utara tahun 2015 tentang Kemaslahatan dan Ketertiban Umat. Didalam pasal 20 ayat 2 dinyatakan, bahwa lembaga pendidikan diwajibkan memisahkan ruang belajar laki dan perempuan, kecuali tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. 

Editor: Malika

  • Qanun Kemaslahatan dan Ketertiban Umat (KKU)
  • Qanun KKU
  • Perguruan Tinggi
  • DPRK Aceh Utara
  • Toleransi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!