BERITA

Redam Potensi Kecemburuan Sosial di Aceh, Ini yang Harus Dilakukan

"Pemda perlu segera menjelaskan urgensi pemberian bantuan kepada para pengungsi Rohingya."

Ika Manan

Redam Potensi Kecemburuan Sosial di Aceh, Ini yang Harus Dilakukan
Pengungsi Rohingnya di Aceh. Foto: Erwin jalaludin KBR

KBR, Jakarta - Pemerintah Daerah Kota Langsa, Aceh Utara diminta segera kembali mengajak warganya terjun langsung membantu pengungsi Rohingya di Aceh. Menurut Sosiolog Universitas Islam Negeri Syarifhidayahtullah JM Muslimin, hal tersebut dinilai mampu meminimalisir potensi kecemburuan sosial antara warga Langsa dengan pengungsi. Selain itu, kata Muslimin, Pemda juga perlu segera menjelaskan urgensi pemberian bantuan kepada para pengungsi Rohingya.

"Pertama harus melakukan dialog dengan warga setempat. Kemudian yang kedua, membuka partisipasi warga itu sendiri sehingga ini bukan hanya pemerintah namun juga partisipasi warga. Kemudian yang ketiga dilakukan penjelasan seperlunya, mengapa pengungsi itu dibantu. Jadi tidak serta merta tanpa alasan, kemudian tiba-tiba warga sendiri merasa disepelekan kemudian orang-orang yang statusnya pengungsi seolah-olah lebih istimewa daripada warga setempat," kata Muslimin kepada KBR, Senin (25/5/2015).


Sosiolog Muslimin menambahkan, potensi konflik lain terkait kehadiran Pengungsi Rohingya ini menurutnya bisa muncul dari belum lengkapnya identifikasi pengungsi. Sehingga, ketidakjelasan identitas pengungsi bisa memunculkan masalah sosial baru, seperti kriminalitas.

Sebelumnya, hari ke-sebelas di Aceh, pengungsi Rohingya dan Bangladesh membuat sebagian warga Langsa cemburu. Warga Langsa, Samsidar meminta pemerintah jangan memanjakan pengungsi sementara warga Langsa sendiri sulit cari pekerjaan. Itu sebabnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta pemerintah daerah Kota Langsa, Aceh Utara mengantisipasi kecemburuan sosial dengan menjelaskan kepada masyarakat sekitar mengenai bantuan tersebut.

Editor: Malika

 

  • Rohingnya
  • Aceh
  • Sosiolog
  • Pengungsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!