KBR, Bogor – Menteri Agraria dan Tata Ruang Fery Mursidan Baldan
menyatakan pembebasan lahan pembangunan Bandara Kulon Progo, Yogyakarta
hampir rampung. Dia mengatakan hingga saat ini masih ada sejumlah warga
yang masih bertahan karena pembebasan lahan yang tidak sesuai dengan
harga. Kata dia, warga yang masih bertahan itu melakukan unjuk rasa
meminta tambahan waktu dan kesepakatan harga tanah.
“Proses
pembebasannya sudah lebih dari 90 persen, hampir rampung. Ya kalau
diberitakan masih banyak yang bertahan karena kesepakatan harga dan
minta waktu, ya kalau untuk minta tambahan harga sepertinya tidak
mungkin lah itu. Tapi kalau hal lain kita akan dengarkan,” katanya usai
membuka acara Executive Dialog, dengan tema Peran Planner dalam
perencanaan, implementasi dan pengendalian Tata Ruang, di Balai kota
Bogor, Jumat (22/05/2015)
Ferry menjelaskan, rencana pemindahan
bandara Adi Sucipto ke Kulon Progo ini sudah seharusnya dilakukan.
Sebab, kondisi bandara Adi Sucipto yang sudah tidak layak. Selain itu,
menurutnya pembangunan bandara Kulon Progo itu bisa mengurangi kemacetan
lalu lintas.
Rencananya, pembangunan bandara Kulon Progo sebagai bandara
Internasional yang memiliki fasilitas terminal dengan luas 106.500
meter per segi dan dapat menampung sekitar 10 juta orang penumpang per
tahun. Diperkirakan pembangunan selesai pada tahun 2019.
Editor: Malika