BERITA

Pasca Kasus Pendaki Jatuh, BPBD Bondowoso Perketat Jalur Pendakian Raung

"Karakteristik Gunung Raung tidak jauh berbeda dengan Gunung Merapi."

Friska Kalia

Gunung Raung (Foto: Antara)
Gunung Raung (Foto: Antara)

KBR, Bondowoso – Pasca jatuhnya Eri Yunanto, mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta ke Kawah Gunung Merapi beberapa waktu lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur memperketat pengawasan di jalur pendakian. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Hendri Widotono mengatakan jalur pendakian saat ini ditutup. Meski begitu masih banyak pendaki yang memaksa mendaki ke Gunung Raung melalui Kabupaten Banyuwangi.

“Kan ada beberapa pintu masuk untuk ke puncak raung. Tapi untuk jalur masuk Bondowoso sudah kita perketat. Sekarang statusnya masih waspada dan radius 2 km dari kawah sudah dilarang masuk,” kata Hendri Widotono saat dihubungi KBR, Rabu (20/5/2015).

Pada 2012 lalu kasus serupa juga pernah terjadi dimana pendaki jatuh ke kawah gunung raung. Karena itu, pihaknya terus mengimbau kepada para pendaki untuk tidak melampaui batas yang sudah ditentukan demi keselamatan bersama.

“Kasus serupa pernah terjadi, jadi saat itu pendaki dari Jawa Tengah juga terpeleset di puncak raung. Makanya kami terus ingatkan untuk patuhi semua aturan. Sekarang saya lihat di media sosial banyak sekali video Gunung Raung terbaru yang beredar, artinya masih ada yang bandel naik keatas,” paparnya.

Kata Hendri, karakteristik Gunung Raung tidak jauh berbeda dengan Gunung Merapi. Bahkan medan untuk mencapai puncak Raung dianggap lebih sulit daripada Merapi. 

Gunung Raung merupakan salah satu gunung aktif di Jawa Timur. Gunung yang berada di perbatasan Bondowoso – Banyuwangi ini memiliki ketinggian 3.332 mdpl dengan kaldera sedalam kurang lebih 700 meter. Saat ini, status Gunung Raung masih berada pada level waspada. 

Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • Bondowoso
  • pendaki gunung
  • gunung raung
  • Gunung Merapi
  • pendaki terjatuh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!