Istana Open, Pengunjung Kecewa Tak Lagi Bisa Masuk Istana

"Hal ini diketahui karena intensitas kegiatan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor lebih sering."

KBR, Bogor – Pelaksanaan Istana Untuk Rakyat (Istura) 2015 kali ini sedikit menyisakan kekecewaan bagi warga yang menjadi peserta. Mereka sedikit kecewa karena tidak lagi bisa masuk ke dalam ruangan istana, yang pada tahun sebelumnya diperbolehkan masuk. Hal ini akibat intensitas kegiatan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor lebih sering.

Emi salah satu peserta Istura 2015 mengatakan, setiap tahun dirinya selalu ambil bagian pada kegiatan Istura. Karena menurutnya kesempatan ini bisa diambil untuk melihat lebih dekat isi dalam Istana Bogor yang telah digunakan lebih dari 4 abad ini. Alhasil ia bersama peserta lainnya tidak bisa melihat kaca seribu yang menjadi titik favorit Istana Bogor.

“Ya kecewa tapi, ya sudah halaman luar saja dan foto-foto arsitektur lainnya saja. (Tahun kemarin bisa masuk kemana saja bu?) Semua yang diperbolehkan masuk, saya masukin. Seperti bagian ruangan kerja yang besar,” katanya saat mengunjungi Istana Bogor, Senin (25/5/2015).

Hal ini pun dibenarkan oleh Kasubag Rumah Tangga dan Prokoler Istana Bogor, Endang Sumirat. Tidak diperbolehkannya warga untuk masuk ke dalam ruangan, karena Istana Bogor kali ini lebih banyak digunakan oleb presiden untuk kegiatan kenegaraan dan juga tempat tinggal. Sehingga warga hanya bisa mengunjungi bagian luar. Namun pihak Istana Bogor, memperbolehkan warga masuk ke dalam Balai Kirti atau Museum Kepresidenan yang diresmikan oleh SBY tahun 2014.

“Untuk rute kunjungan pun berubah, jadi mereka masuk dari pintu dua tidak bisa lagi langsung masuk ke dalam ruangan. Mereka hanya bisa melintas di belakang istana. Tapi warga sekarang bisa masuk ke Museum Kepresidenan, sebagai pengganti tidak diperbolehkannya masuk ke ruangan utama istana,” ujarnya.

Istura 2015 sendiri adalah kegiatan tahunan Kota Bogor dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke 533. Tahun ini, Istura sudah dilaksanakan ke 14 kalinya sejak dilakukan pertama kali tahun 2001.

Editor: Malika

• Bogor
• Istana
• HJB
• Istura