KBR, Jakarta - Bekas Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri
menuding adanya permainan dalam penjualan tata niaga gas ukuran 3
kilogram. Dia menuding Pertamina melakukan kecurangan dalam pengisian
gas melon tersebut.
"LPG
3 kilogram ini, tidak ada yang teriak meskipun feenya tidak pernah
naik Rp 300 untuk SPBE, padahal ada inflasi, kenapa tidak teriak,
untungnya habis dong. Tidak, mereka bagi-bagi "perampokan" karena kalau
kosong tabungnya tidak sepenuhnya kosong. Ada sisa 5-10%, tetapi depo
Pertamina mengansumsikan isinya penuh 3 kilogram, padahal tidak 3
kilogram. Kalau saya punya SPBE, saya timbang ulang, dimarahin, dicabut
izinnya sama Pertamina," jelas Bekas Ketua Tim Reformasi Tata Kelola
Migas Faisal Basri di Kantor INDEF, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Bekas
Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri menambahkan,
praktek-praktek kecurangan dalam kuota gas elpiji bersubsidi oleh Pertamina itu merugikan negara. Faisal Basri meminta praktek-praktek seperti itu bisa ditindak dan dihentikan.
Editor: Malika