KBR, Yogyakarta - Dinas kesehatan Yogyakarta menetapkan status darurat penyakit yang diakibatkan air kencing tikus, Leptospirosis.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (PPMK) Dinas Kesehatan DIY, Daryanto Chadorie mengatakan hingga Mei tahun ini tercatat 34 kasus dan sebanyak 6 orang telah meninggal akibat leptospirosis. Penanganan terlambat menjadi penyebab kematian pasien.
"Harus waspada ini, yang meninggal sudah 6 loh. Kematian ini di Kota 1, Bantul 2, Kulonprogo 3. Makanya ini harus waspada tetap awas, tidak perlu panik . Apalagi tahun 2012 itu lepto luar biasa, tetap di daerah itu Bantul dan Kulonprogo," ungkap Daryanto.
Pada 2011 hingga 2013, tercatat sebanyak 847 warga terkena leptospirosis, 27 orang di antaranya meninggal dunia. Leptospirosis kebanyakan menyerang petani saat di sawah, kencing tikus yang masuk ke dalam tubuh melalui luka di kaki menjadi penyebab utama. Untuk mengurangi jumlah kasus, saat ini petani diharuskan memakai sepatu karet tertutup (boot) setiap ke sawah.
Editor: Antonius Eko