NUSANTARA
Salah Kajian, MRT Utara-Selatan Tetap Dilanjutkan
KBR, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta akan tetap meneruskan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) jalur Utara-Selatan meski diprotes warga. Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, keputusan tersebut dijalankan lantaran belum ada kajian pembangunan MRT jalur Timur-Barat.
Padahal menurutnya, jalur Timur-Barat yang menghubungkan Bekasi dan Tangerang lebih tepat dibangun terlebih dahulu. Menurutnya pertumbuhan penduduk di sekitar kawasan tersebut lebih padat daripada di kawasan jalur Utara-Selatan.
"Kalau idealnya, dibangun ya dua-duanya ada Selatan-Utara ada, Timur-Barat ada. Tapi kalau mau dibilang mau bangun salah satu dulu, ya harus salah satu yang paling padat. Dulu kajiannya, paling padat Selatan-Utara. Tapi setelah 20 tahun lebih, Anda telat bangun, harusnya Anda bangun Timur-Barat, tapi kajiannya kagak ada. Daripada kagak ada, kita terusin, kita kejar Timur-Barat. Bukan berarti batalin Utara-Selatan, Bos," kata Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, (5/5).
Saat ini PT MRT Jakarta tengah mengerjakan pembangunan tahap pertama jalur Utara-Selatan. Jalur ini menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang sekitar 10 kilometer.
Pengerjaan konstruksi ditargetkan selesai 2017. Proyek ini mendapat banyak protes dari warga Fatmawati, Jakarta Selatan yang terkena pembebasan lahan.
Editor: Pebriansyah Ariefana
- MRT
- ahok
- jakarta
- jokowi
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!