NUSANTARA

Pendeta: Kita Mengalah, (tapi) Mau Beribadah Di Mana?

"Ruangan gereja Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kini mulai disekat dan dibangun empat ruangan.paksa oleh aparat Satpol PP dan Dinas P"

Anto Sidharta

Pendeta: Kita Mengalah, (tapi) Mau Beribadah Di Mana?
Pantekosta, Sumedang

KBR, Jakarta -  Ruangan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kini mulai disekat dan dibangun empat ruangan. Pembangunan bukan dilakukan oleh pengurus gereja, tapi dibuat secara paksa oleh aparat Satpol PP dan Dinas Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Pendeta Bernard Maukar yang tinggal di kompleks sekitar gereja hanya bisa “mengelus dada”. Ia tak habis pikir dengan tindakan aparat Pemkab Sumedang yang dipimpin Bupati Ade Irawan.

“Saya sudah bilang (pada mereka), saya tidak mau menempati (kamar itu),” ujar Bernard Maukar ketika dihubungi Portalkbr, Jumat (30/5).

Ia bercerita, gereja yang berdiri hampir 28 tahun ini dirusak dengan dalih tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Padahal kata Benhard, semua persyaratan sudah diajukan sejak puluhan  tahun, termasuk persetujuan warga, namun izin pendirian gereja tidak pernah diberikan.

“Kita selalu ditolak. Sudah ganti beberapa kali bupati, sudah ganti beberapa kali kepala desa (tapi) izin gak diberi,” tutur Benhard.

Menurut Benhard, keberadaan mereka mulai diusik sejak tahun 2011. Saat itu ormas Front Pembela Islam (FPI) menerornya dan merusak gereja.  Perusakan memuncak pada Desember 2013 lalu. Gereja yang dirusak termasuk bangunan baru yang didirikan tahun 2002 lalu. Akibatnya, jemaat gereja yang awalnya berjumlah seribuan orang kini menyusut menjadi sekitar seperlimanya menjadi 200-an jemaat.

Benhard mengaku ia dan jemaatnya terpaksa mengalah. Namun, ia masih bingung untuk mencari lokasi beribadah. “Kami sekarang beribadat berpindah-pindah tempat. Ada ruko-ruko (rumah toko, red.) dimana kita bisa pinjam, kita beribadah di situ,” lanjut Benhard.

Jemaatnya, kata Benhard, masih menunggu janji Bupati Sumedang, Ade Irawan yang memberikan tempat beribadah sementara di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor.


  • Pantekosta
  • Sumedang
  • Toleransi
  • petatoleransi_08Jawa Barat_merah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!